Faisal juga menilai jika Indonesia terlalu banyak menampung investor, namun industri yang berkembang sedikit.
"Jadi apa sih masalah kita? Investasinya banyak hasilnya sedikit. Investasinya boros, makanya investor enggak ada yang mau datang bikin produk pasar ekspor." ujarnya.
Ekonom senior Indef ini menambahkan, investasi di Indonesia tergolong paling besar di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN. Meski demikian, hasil yang didapatkan dari investasi tersebut sedikit.
"Kok hasilnya dikit, banyak bocor. Bocornya dalam bentuk apa, milih proyeknya tidak dengan kajian yang seksama," ungkapnya.
Beberapa proyek investasi pemerintah dinilai dilakukan tanpa kajian yang seksama, di antaranya adalah monorel Lembang hingga kereta cepat Jakarta-Bandung.
Pilihan Editor: Ragam Cerita Faisal Basri: dari Soal Luhut, Subsidi Kendaraan Listrik, hingga Konflik Kepentingan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini