"Setelah sebelumnya dapat dilalui dengan kecepatan hingga 180 kilometer per jam secara aman, saat ini seluruh kontraktor KCJB melakukan peningkatan kualitas prasarana sehingga kecepatan terus ditingkatkan bertahap. Penyempurnaan prasarana yang dimaksud dilakukan pada aspek jalur, sinyal, komunikasi, kelistrikan, hingga pengamanan," ujar dia.
Penyempurnaan pada jalur dilakukan dengan memadatkan batu ballast pada rel sehingga jalur rel semakin kokoh, stabil, dan minim guncangan saat dilalui kereta dengan kecepatan tinggi. Selanjutnya, aspek penyelarasan kabel Overhead Catenary System (OCS) atau Listrik Aliran Atas (LAA).
Penyelarasan ini bertujuan agar kabel LAA yang digunakan tidak mengalami penipisan yang membuat distribusi listrik terganggu. Dilakukan pula penyetelan frekuensi sinyal yang tujuannya untuk mendapatkan sinyal paling jernih yang bisa diterima oleh sarana dan prasarana KCJB.
Terakhir, kata Emir, pihaknya terus mengecek komunikasi untuk memastikan jalur GSMR (jaringan telekomunikasi khusus) yang digunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung agar tidak terganggu oleh sinyal telepon. "Atau komunikasi lain selain sinyal komunikasi yang digunakan oleh kereta cepat."
Pilihan Editor: Mengenal CIT, Kereta Inspeksi yang Lakukan Uji Kesiapan Kereta Cepat Jakarta Bandung
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini