TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ekspor pasir laut tidak merusak lingkungan, karena ada GPS atau teknologi lainnya. Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi buka suara atas pernyataan Luhut tersebut.
"Persoalannya bukan pada teknologi, persoalannya adalah jangan ditambang, kalau ditambang pasti akan rusak," kata Manajer Kampanye Pesisir dan Laut Walhi Nasional Parid Ridwanuddin secara virtual pada Rabu, 31 Mei 2023.
Parid lantas mencontohkan penambangan pasir laut di Pulau Kodingareng, Sulawesi Selatan pada 2020 lalu. Pada saat itu, sebuah perusahaan besar menambang pasir laut di pulau tersebut. Menurut dia, dengan teknologi yang dimiliki perusahaan itu, wilayah tangkap tetap rusak.
"Darimana mereka merusak? Kita melihat dampaknya, gelombang semakin tinggi, arus laut semakin tinggi, kemudian juga pulau mengalami abrasi," ujar Parid.
Bahkan, kata dia, perempuan di Pulau Kodingarenng ketakutan karena pulaunya semakin terancam abrasi. Anak-anak juga menangis karena ketakutan melihat ombak yang semakin tinggi. Selain itu, nelayan tidak bisa lagi melaut karena tidak ada ikan sehingga mereka harus berutang untuk biaya hidup. Beberapa nelayan juga pergi keluar pulau untuk cari penghidupan.
Selanjutnya: "Nah, jadi kalau mau disebut oleh pemerintah bahwa...."