2. Bos Maspion Grup Diperiksa KPK, Ini Sejarah Perusahaannya: Dimulai dari Lampu Teplok
Nama perusahaan Maspion Group tengah disorot publik. Lantaran Presiden Direktur (Presdir) perusahaan tersebut, Alim Markus, diperiksa KPK dalam kasus dugaan korupsi yang menyeret mantan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah pada Senin 31 Mei 2023. Ia bersama seseorang yang diduga sebagai pengawalnya, tiba di kantor KPK di Setiabudi, Jakarta Selatan pada pukul 09:42 WIB.
Seperti diketahui, Maspion Group merupakan perusahaan besar yang lama berkiprah di Indonesia. Bisnisnya dimulai dari skala kecil hingga besar dan memiliki brand awareness yang cukup populer.
Dikutip dari laman perusahaannya, sebelum membentuk Maspion Group, ayah Alim Markus, yakni Alim Husin mendirikan usaha kecil yang fokus memproduksi lampu teplok (minyak tanah) terbuat dari aluminium dan logam lainnya. Perusahaan itu beroperasi sejak 1961 tersebut dan diberi nama UD Logam Jawa.
Pada awalnya, ia mempekerjakan delapan karyawan untuk menghasilkan 300 lusin lampu logam per hari. Dari lampu teplok sederhana, usaha itu pun berkembang menjadi produksi lampu badai untuk nelayan saat melaut. Pada 1962, UD Logam Jawa berkembang menjadi industri dapur rumah sederhana yang dikembangkan bersama rekannya, Gunardi Go.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
3. Luhut ke Pengkritik Pemerintah: Jangan Habiskan Waktu Hanya Bicarakan Kurang Ini-itu
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali sindir para pengkritik pemerintah yang selalu menyebut program yang sedang dijalankan tidak berprogres.
Menurut Luhut, para pengkritik hanya melihat sepotong-sepotong program pemerintah, tidak melihat secara menyeluruh secara ekosistem.
"Kita bicara ekosistem. Jadi saudara-saudara sekalian jangan hanya lihat sepotong-sepotong. Look at it as an ecosystem," kata Luhut melalui akun instagram pribadinya yang dikutip Tempo pada Sabtu 27 Mei 2023.
Luhut pun meminta agar masyarakat tidak menghabiskan waktu untuk membicarakan kekurangan pemerintah.
"Jangan habiskan waktu kita hanya membicarakan kurang ini-itu, tidak ada satu presiden yang bisa menyelesaikan seluruh masalah, tidak akan ada. Tapi, berkelanjutan itu yang sangat penting," kata Luhut.
Pernyataan itu disampaikan Luhut kepada 20 mahasiswa Indonesia yang mengikuti program Workshop Biomedical dan Genomics tahap pertama dalam acara Beijing Genomics Institute (BGI) di kota Shenzhen, Cina. Kegiatan itu merupakan kerjasama riset Maritim antara Indonesia dan BGI Cina.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Selanjutnya: Sri Mulyani Teken Aturan Anggaran Mobil Listrik Pejabat ...