TEMPO.CO, Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani atau PNM bakal menerbitkan sukuk senilai Rp 2 triliun pada pertengahan tahun ini. Alasannya, pada kuartal II/2023 sukuk yang diterbitkan perusahaan pelat merah tersebut kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga Rp 9 triliun, dari target awal hanya Rp 2 triliun.
“Good funds bulan lalu Rp 2 triliun sudah terealisasi sukuk,” kata Direktur Utama PNM Arief Mulyadi saat ditemui di kantornya pada Sabtu, 27 Mei 2023.
Menurut Arief PNM tidak bisa terlalu banyak menerbitkan sukuk karena harus bisa mengefektifkan cash balance.
“Tahun ini Insya Allah ada sukuk (lagi) sekitar Rp 2 triliun sekitar kuartal III atau IV,” katanya.
Arief menerangkan saat ini mayoritas sumber pendanaan yang didapatkan PNM dari perbankan. "Kalau dari bank lebih gampang."
Hingga akhir 2023, PNM menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan Rp 75 triliun dengan jumlah nasabah aktif lebih dari 16 juta pelaku UMKM. Sampai April 2023, PNM pun membukukan total aset perseroan Rp 51,6 triliun, sedangkan sepanjang 2022 total aset PNM hanya Rp 46,9 triliun.
Jumlah saldo pokok atau baki debet PNM per April 2023 tercatat Rp 45,1 triliun. Kemudian sepanjang 2022 mencapai Rp 41,1 triliun.
Pilihan Editor: Erick Thohir Cerita Ajukan PMN untuk 10 BUMN