TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memiliki jadwal padat di hari pertama agenda Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G7, di Hiroshima, Jepang pada Sabtu, 20 Mei 2023.
Di antaranya melakukan pertemuan bilateral dengan IMF dan sejumlah negara, yakni Jepang, Inggris, Kanada, Brazil, Cook Islands, dan Australia. Selain itu, Jokowi juga hadir dalam dua sesi pertemuan KTT G7 Outreach, serta pertemuan side event inisiasi Amerika Serikat, Partnership for Global Infrastructure and Investmen atau PGII.
Dalam agenda tersebut, Jokowi menyampaikan sejumlah pembahasan mengenai hasil KTT ke-42 ASEAN, khususnya mengenai isu Myanmar.
Di dalam pertemuan-pertemuan bilateral, muncul beberapa isu yang sifatnya spesifik. Berikut hasil kesepakatan Indonesia dalam pertemuan bilateral dengan Managing Director IMF dan sejumlah negara.
1. Managing Director IMF
Adapun poin pembicaraan antara Indonesia dengan IMF yaitu pembahasan mengenai situasi ekonomi dunia yang banyak diwarnai uncertainties atau ketidakpastian. Ekonomi Indonesia oleh IMF dinilai baik dan stabil, dan pertumbuhannya jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. IMF mengharapkan bantuan Indonesia kepada negara berkembang lain. Terutama di bidang pengentasan kemiskinan.
2. Jepang
Poin pembicaraan Indonesia dengan Jepang antara lain Jokowi meminta agar negosiasi review IJEPA dapat diselesaikan September tahun ini. Demikian juga dengan proses bidding MRT, Jokowi berharap proyek tersebut dirampungkan segera. Selain itu, Jokowi meminta penghapusan tarif untuk tuna kaleng dan perluasan akses pasar untuk buah-buahan tropis dari Indonesia.
3. Inggris
Sedangkan dengan Inggris, poin pembicaraan kedua negara ini yaitu antara lain, Jokowi meminta agar kebijakan due diligence Inggris untuk produk pertanian dan kehutanan tidak mendiskriminasikan komoditas utama Indonesia, seperti sawit, karet, kakao, dan kopi. Sedangkan dari pihak Inggris menekankan komitmen untuk memperkuat kemitraan di bidang transisi energi.
4. Kanada
Dalam pertemuan bilateral tersebut, antara lain dibahas terkait percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-Kanada CEPA. Kemudian dibahas juga ihwal realisasi kerja sama pembangunan bandara hijau di Kalimantan Utara. Selain itu, implementasi kerja sama antara BUMN Indonesia dengan perusahaan Kanada terkait pasokan potash dan gandum juga jadi perbincangan.
5. Brasil
Pertemuan dengan Brasil, di antaranya dibahas terkait pentingnya memperkuat kerja sama di antara Global South, termasuk di bidang kehutanan. Pemimpin kedua negara sepakat mengenai pentingnya memperkuat kerja sama antara negara pemilik hutan. Termasuk antara Indonesia, Brasil, dan Republik Demokratik Kongo yang memiliki 30 persen hutan tropis dunia.
Di dalam pertemuan dengan Presiden Brasil tersebut, Jokowi juga membahas mengenai pengembangan kerja sama ternak sapi dan pengadaan daging sapi. Presiden Lula juga mengundang Jokowi berkunjung ke Brasil.
6. Cook Islands
Dalam pertemuan tersebut dibahas terkait penguatan kerja sama dengan kawasan Pasifik, termasuk untuk menghadapi perubahan iklim. Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia untuk mendukung pembangunan di negara-negara Pasifik. Sedangkan Perdana Menteri Cook Islands menghargai keaktifan Indonesia dalam meng-engage negara-negara Pasifik, termasuk upaya Indonesia untuk memperkuat hubungan antara PIF dan ASEAN.
7. Australia
Pertemuan dengan Australia antara lain membahas tentang rencana kunjungan Presiden ke Australia di waktu dekat dalam rangka Annual Leaders’ Meeting.
KEMLU
Pilihan editor: Isu-isu dan Kesepakatan di KTT G7
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.