Misi bersama ini dilakukan sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi negara-negara produsen minyak sawit akibat kebijakan negara-negara importer dari Uni Eropa. Pada akhir tahun lalu, blok negara-negara Eropa ini mengeluarkan Peraturan Bebas-Deforestasi Uni Eropa (EUDR) yang dinilai oleh negara-negara produsen minyak sawit akan merugikan industri minyak sawit.
Selain itu, aturan tersebut dinilai menyingkirkan pengusaha atau petani sawit kecil dari rantai suplai. Industri minyak sawit Indonesia dan Malaysia juga dituding telah menyebabkan deforestasi. Selain itu, industri minyak sawit juga dinilai tidak memberikan banyak manfaat ke para pengusaha atau petani kecil.
Menurut Fadillah Yusof, di Brussels nanti, misi bersama tersebut akan menjelaskan inisiatif apa saja yang telah dilakukan oleh Indonesia dan Malaysia, terutama yang terkait dengan isu lingkungan, juga membahas aktivitas yang berkelanjutan yang bisa dilakukan bersama. Malaysia dan Indonesia, kata Fadillah, butuh kejelasan, tak hanya soal aturan, tapi juga pedoman praktis.
“Mereka (Uni Eropa) bilang small holders tidak merasakan hasilnya, jadi kami perlu pedoman jelas. Juga ada isu traceability (ketertelusuran akan sumbernya), kami butuh pedoman jelas. Bagaimana kami mengaudit, formula yang mereka lakukan.”
Adapun Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto, yang juga ada dalam konferensi pers menambahkan, perlu kerja bersama untuk pengaturan pengakuan bersama soal standar dalam masalah minyak sawit ini.
Selain soal aturan deforestasi, Jokowi juga menyampaikan harapannya atas negosiasi Indonesia-European Union (EU) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dapat segera selesai paling lambat tahun depan.
"Terkait Indonesia-UE CEPA, Indonesia berharap negosiasi selesai paling lambat tahun depan," kata Jokowi. Kedua pemimpin memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya negosiasi Indonesia-UE CEPA untuk segera diselesaikan.
ANTARA | PURWANI DIYAH PRABANDARI
Pilihan Editor: IMF Nilai Pertumbuhan Ekonomi RI Jauh Lampaui Global dan Harap Bisa Bantu Entaskan Kemiskinan di..
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini