TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran atau PHRI DKI Jakarta blak-blakan membeberkan soal prediksi tingkat hunian atau okupansi sejumlah hotel di sekitar Gelora Bung Karno atau GBK, Jakarta, seiring rencana digelarnya konser Coldplay pada 15 November 2023 mendatang.
"Kalau angkanya saya belum tahu karena itu kan masing-masing hotel, ya. Tapi saya perkirakan di situ pasti akan mengalami peningkatan yang signifikan, khusus hotel di sekitar GBK," kata Ketua PHRI DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono, saat dihubungi pada Senin, 15 Mei 2023.
Sutrisno menyatakan, tidak mungkin seluruh hotel di Jakarta mendapatkan manfaat dari konser tersebut. Oleh karena itu, dia memperkirakan hanya hotel di sekitar GBK yang mendulang lonjakan okupansi.
Ditanya soal segmentasi hotel yang akan dipilih konsumen sebagai akomodasi untuk menonton konser Coldplay, Sutrisno berkaca pada harga tiket konser tersebut.
Harga Tiket Coldplay Menentukan Pilihan Hotel Penonton Konser
"Kalau kita lihat harga tiketnya mahal untuk nonton konser itu. Kalau harganya mahal, tentu golongan menengah ke atas. Kalau golongan menengah ke atas, mencari hotelnya ya menengah ke atas," ujar Sutrisno.
Oleh sebab itu, dia menilai segmentasi hotel yang akan dipilih konsumen pasti tidak merata.
Lebih lanjut, dia mengatakan konser Coldplay sebenarnya tidak berdampak luar biasa bagi perhotelan di Jakarta.
"Kalau kita lihat, problem kita kan tahunan. Setiap tiga tahun susah. Masa mau bisa disiram dengan acara semalam? Nggak seperti itu lah," kata Sutrisno.
Coldplay sebelumnya telah resmi mengumumkan akan bertandang ke Indonesia pada 15 November mendatang di GBK dalam rangkaian tur dunia bertajuk 'Music of the Spheres'. Promotor konser Coldplay di Indonesia, PK Entertainment, mengumumkan informasi ini di media sosialnya.
Adapun harga tiket Coldplay mulai Rp 800 ribu hingga Rp 11 juta. Harga tiket tersebut belum termasuk pajak pemerintah 15 persen, convenience fee 5 persen, dan biaya tambahan lain.
Selanjutnya: Menteri Sandiaga Uno sebelumnya menargetkan ...