Oleh sebab itu, kata Dian, industri perbankan dituntut untuk meningkatkan ketahanan sistem elektronik yang dimiliki dan mampu memulihkan keadaan pasca-terjadinya gangguan layanan.
"OJK akan terus memastikan ketahanan digital perbankan Indonesia sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/SEOJK.03/2022 tentang Ketahanan dan Keamanan Siber bagi Bank Umum untuk dipedomani dengan konsisten oleh seluruh perbankan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyatakan pihaknya memberikan perhatian besar kepada pelindungan nasabah dan konsumen.
OJK Minta Sistem IT Bank Perkuat Perlindungan Konsumen
Ia pun meminta agar sistem IT yang digunakan bank semakin memperkuat aspek pelindungan konsumen.
Lebih jauh, kata Friderica, OJK mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan berhati-hati dalam melakukan transaksi. "Mewaspadai potensi penipuan maupun tindak kejahatan lainnya yang mengatasnamakan suatu bank, serta melakukan verifikasi kebenaran informasi yang beredar,” tuturnya.
Gangguan layanan perbankan di BSI terjadi sejak Senin, 8 Mei 2023 hingga Sabtu, 13 Mei 2023. Sepanjang hampir sepekan itu, nasabah kesulitan mengakses layanan baik di ATM, mobile banking hingga internet banking.
Pada pertengahan pekan, Direktur Utama Hery Gunardi menyampaikan permohonan maaf kepada nasabah atas gangguan layanan tersebut sembari menjelaskan perbaikan terus dilakukan. Error layanan di BSI pun berangsung pulih.
Ia juga menyebutkan BSI meningkatkan jam layanan kepada nasabah selama pemulihan mobile banking berlangsung. Adapun pada akhir pekan ini, operasional pada 434 kantor cabang se-Indonesia akan tetap dibuka.
Selanjutnya: "BSI membuka kegiatan operasional di luar hari kerja ..."