Arif memaparkan, kenaikan pendapatan usaha antara lain disumbang pendapatan barang cetakan Rp 17,7 miliar atau tumbuh 34,5 persen. Kemudian pendapatan dari Tempo.co yang naik 33,4 persen menjadi Rp 13,8 miliar.
Selain itu, pendapatan Tempo TV tumbuh 53,4 persen atau mencapai Rp 1,3 miliar. Lalu kenaikan pendapatan lini usaha kertas sebesar Rp 0,6 miliar atau naik 8,4 persen.
Namun, terjadi penurunan pendapatan pada sirkulasi dan iklan majalah Rp 2,1 miliar atau 4 persen, sirkulasi dan iklan Koran Tempo Rp 0,6 miliar atau 7,0 persen, serta penurunan pendapatan pada jasa penyelenggara acara Rp 0,4 miliar atau 4,0 persen, dan jasa rumah kreatif Rp 8,3 miliar atau 55,8 persen.
Dengan demikian, laba kotor korporasi naik Rp 2 miliar menjadi Rp 77 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 75 miliar. Arif berharap pencapaian pada 2022 akan dapat terus berlanjut di tahun 2023. Terlebih, ia menilai perekonomian nasional saat ini sudah mulai berangsur pulih.
"Perseroan menetapkan tahun ini sebagai periode untuk melanjutkan tren pertumbuhan pasca-pandemi, dengan tetap memperhatikan perkembangan industri media yang sangat dinamis," tutur Arif Zulkifli.
Pilihan Editor: LPS Sebut Tabungan Orang Kaya di Atas Rp 5 Miliar Tumbuh Cepat, Nilainya Rp 4.380 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini