"Pertumbuhan Mitra utamanya didukung oleh ekspansi varian produk, di mana pertumbuhannya meningkat sebesar 10 persen YoY untuk TPV produk-produk fisik dan tumbuh sebesar 8 persen untuk TPV produk-produk virtual dan layanan finansial dari kuartal yang sama tahun lalu," ungkap Teddy.
Adapun kata dia, pada akhir Maret 2023, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 16,8 juta, meningkat dari 16,1 juta pada akhir Desember 2022.
Sementara itu, margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari minus 0,2 persen pada TPV di kuartal I 2022 menjadi 0,3 persen terhadap TPV di kuartal I 2023.
Sedangkan Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari 0,2 persen di kuartal I 2022 menjadi 0,7 persen di kuartal 1 2023, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari minus 0,4 persen di kuartal I 2022 menjadi minus 0,1 persen di kuartal I 2023.
"Pada periode kuartal 1 tahun ini, rasio beban umum dan administrasi yang tidak termasuk kompensasi berbasis saham terhadap TPV membaik menjadi minus 0,8 persen dibandingkan dengan minus 1,0 persen pada periode yang sama tahun lalu," katanya.
Teddy pun optimistis dengan pertumbuhan kinerja tahun ini yang didukung oleh peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat. Di sisi lain, Bukalapak memiliki permodalan yang mumpuni dengan posisi kas perseroan, termasuk investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana, sebesar Rp 20,3 triliun, pada akhir Maret 2023.
"Perseroan terus fokus pada strateginya untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik," pungkas Teddy.
Pilihan Editor: Berbagai Cara Mudah Cek Ongkos Kirim Paket J&T Terbaru
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.