Jika digabung dengan kapasitas produksi entitas anak perseroan PT Megah Surya Pertiwi (MSP), yang memiliki kapasitas produksi 25 ribu metal ton per tahun, total kapasitas produksi perseroan akan naik menjadi 120 ribu metal ton per tahun.
Selain itu, NCKL juga telah menyelesaikan lini ke-3 produksi refinery High Pressure Acid Leach atau HPAL dan mampu mencapai 100 persen kapasitas produksi dalam 2 bulan, sehingga total kapasitas produksi MHP naik dari 37 ribu metal ton per tahun pada 2022 menjadi 55 ribu metal ton per tahun di 2023.
Tak hanya itu, Harita Nickel akan melakukan bisnis proses lebih ke hilir dengan memasuki fase commisioning untuk produksi nikel sulfat sejak awal April 2023.
"Ini akan menjadi tonggak sejarah baru dalam industri baterai kendaraan listrik, dengan hadir dan beroperasinya pabrik nikel sulfat pertama di Indonesia," tutur manajemen Harita Nickel.
Pilihan Editor: Sri Mulyani Temui Investor Korea di Incheon, Bahas Rencana Investasi di Bidang Energi Terbarukan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini