TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian atau Kementan menyatakan telah menyusun berbagai strategi untuk mengantisipasi fenomena El Nino. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya tengah memperkuat infrastruktur air untuk lahan pertanian sebagai pencegahan kekeringan.
"Kita harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama saat kemarau nanti. Seperti memanfaatkan infrastruktur air seperti embung, dam parit maupun long storage saat kemarau datang," ujar Syahrul dalam keterangan rilis Kementan pada Sabtu, 29 April 2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah meminta agar seluruh elemen mewaspadai kemarau ekstrem yang akan terjadi di Tanah Air akibat El Nino. Syahrul berujar dalam cuaca yang anomali saat ini, jangan sampai Indonesia mengalami kelangkaan pangan.
Kondisi kemarau ini, kata dia, harus diwaspadai terutama pada Agustus mendatang. Pasalnya, Kementan memprediksi pada bulan tersebut akan terjadi puncak musim kemarau tahun ini.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Ali Jamil pun mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai antisipasi kekeringan. Di antaranya, mendorong petani utk ikut program asuransi usaha tani padi (AUTP).
Ali mengaku telah mengerahkan gerakan serbu El Nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada. Ia menyatakan akan terus mendorong melakukan percepatan tanam menggunakan alsintan seperti Traktor Roda 4 dan Traktor Roda 2.
Selanjutnya: 3.213 unit RJIT disiapkan untuk mengantisipasi dampak El Nino