TEMPO.CO, Jakarta - Setelah 49 tahun perusahaan plat merah Lokananta berhenti mencetak vinyl pada 1974, pabrik piringan hitam baru, PHR Pressing, segera dibuka di Jakarta pada Juni 2023. PHR Pressing diharapkan meneruskan kemandirian anak bangsa dalam memproduksi dan melestarikan musik nasional serta memenuhi kebutuhan nyata artis, band, dan label yang ingin merilis musik mereka dalam format piringan hitam.
“Sudah ada ribuan piringan hitam yang ada dalam antrean dan akan kami mulai cetak setelah mesin pertama kali siap produksi yang dijadwalkan pada bulan Juni 2023,” kata Direktur Utama PT Kerka Elevasi Mandiri, Clement Arnold, Minggu, 23 April 2023. “Pada bulan Juni 2023, setidaknya sudah ada 1.000 piringan hitam yang akan dicetak.”
PHR Pressing didirikan oleh PT Kerka Elevasi Mandiri yang merupakan joint venture toko vinyl PHR Senayan dan label rekaman Elevation Records. Rencana pembentukan PHR Pressing dimulai sejak 2020. Pada awal 2023, Kerja Elevasi Mandiri akhirnya memutuskan membeli mesin pencetak piringan hitam.
Selain pasar dalam negeri, PHR Pressing menangkap peluang pertumbuhan penjualan vinyl secara global yang membuat sejumlah pabrik pembuat vinyl di luar negeri mengalami antrean panjang untuk mencetak piringan hitam. Penjualan vinyl yang tumbuh juga menjadi peluang bagi PHR Pressing.
Data US 2022 Luminate Year-End Music Report, menunjukkan penjualan vinyl di Amerika Serikat untuk pertama kalinya melewati CD pada 2022. Lebih dari 41 juta keping vinyl terjual atau sekitar 71 persen dari penjualan format fisik dengan nilai US$ 1,2 miliar. Sedangkan penjualan CD tercatat mencapai 33 juta atau sekitar US$ 483. Akan tetapi, pertumbuhan penjualan vinyl pada 2022 hanya mencapai 4,2 persen atau melambat dari tahun sebelumnya yang tumbuh 51,4 persen.
Menurut Clement, PHR Pressing membidik ceruk pasar vinyl luar negeri yang secara global tumbuh. PHR Pressing sedang menjajaki kerja sama untuk mencetak piringan hitam dari beberapa perusahaan rekaman di Singapura dan Thailand. “Selain mengembangkan industri musik di dalam negeri, kami ingin membuat nama Indonesia harum dengan kapasitasnya membuat piringan hitam yang berkualitas,” kata dia.