Restoran tidak boleh menaikkan harga karena momen lebaran
Dia menuturkan bahwa restoran tidak boleh menaikan harga secara semena-mena ketika permintaan pelanggan tinggi seperti momen mudik Lebaran. Karena, Maulana berujar, hal itu sudah pasti merugikan konsumen.
“Kalau restoran kan enggak punya itu (dynamic rate seperti tiket pesawat). Enggak boleh, konsep harganya enggak bisa seperti itu,” tutur Maulana.
Menurut Maulana, restoran tidak boleh memanfaat demand atau permintaan yang tinggi pada momen Lebaran 2023. “Enggak bisa dong (memanfaatkan demand). Kalau yang namanya restoran kan beda,” ujar Maulana saat dihubungi pada Senin, 24 April 2023.
Dia mencontohkan, jika seseorang ingin makan di restoran hotel dan restoran di luar hotel, itu sudah jelas berbeda. Masing-masing sudah melihat bagaimana konsumennya. Sementara di rest area, juga berbeda dengan restoran yang ada di dalam kota. Karena yang di rest area hanya ada di sepanjang jalan yang jaraknya jauh dan menjadi kebutuhan.
Ditambah lagi, kata Maulana, dengan momentum Lebaran 2023, di mana kemungkinan antara satu rest area dengan rest area lain terjadi trafik yang meningkat. “Ya tentu demand-nya bertambah. Cuma soal harga, sekali lagi saya bilang restoran itu kan enggak boleh punya harga (tinggi sekali), enggak ada tuh yang saya kenal restoran memiliki dynamic rate,” ucap dia.
Maulana melanjutkan, ketika harga makanannya sudah lebih tinggi dari hari-hari biasa, itu tidak boleh lagi dinaikan. Lain hal, menurut dia, jika harga dasarnya memang sudah tinggi dari sebelumnya. “Ini ceritanya berbeda. Kalau memang bener menaikan karena ada demand, ya kalau restoran yang dikelola secara profesional menurut saya enggak tepat,” tutur Maulana.
Maulana menuturkan, biasanya hal itu hanya terjadi pada pedagang-pedagang kecil yang memang memanfaatkan kunjungan dan kebutuhan orang di suatu destinasi wisata. Tujuan mereka, disebut Maulana, untuk mendapatkan income tambahan.