Ke depannya, Nilna berharap bisnisnya bisa berkelanjutan, tidak hanya ketika Ramadan dan Lebaran saja. "Makanya kita nanti mau bikin inovasi-inovasi hampers, misalnya hampers kesehatan yang bisa diberikan untuk hadiah, hampers wisuda, atau hampers-hampers souvenir," tuturnya.
Penjual hampers lain dari Depok, Jawa Barat, Tina, mengatakan baru membuka bisnis hampers mulai Ramadan tahun ini. Selain karena alasan pribadi, dia membuka bisnis hampers pada Ramadan tahun ini juga karena peluangnya.
Pada Ramadan hingga Lebaran tahun ini, Tina mengaku mendapat lebih dari 10 orderan hampers. Meski begitu, dia bersyukur karena terbilang masih baru.
"Sekarang kan kebanyakan orang kasih hampers untuk ajang silaturahmi. Tapi insyaallah bisnis ini nggak cuma sampai di hampers lebaran aja, bakal lanjut terus ke produk-produk lain kayak buket bunga, gift, dan lain-lain," kata Tina pada Tempo, Jumat pekan lalu.
Berbeda dengan Nilna, hampers bikinan Tina berisi snack atau jajanan dan sirup. Namun, konsumen bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
"Misal ada customer yang cukup uang Rp 50 ribu, nanti kita carikan isi yang sesuai, atau mau pesen yang diluar dari katalog (bisa) request," ujar owner hampers Flowers Harum ini.
Pilihan Editor: Cikal Bakal Tradisi Parsel Lebaran Menurut Pengamat Budaya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.