Dari dalam negeri, kinerja penjualan eceran diyakini meningkat pada bulan Maret 2023, baik secara bulanan maupun tahunan. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2023 yang sebesar 215,2 atau naik dari posisi di bulan Februari 2023 yang hanya 201,2.
Sedangkan peningkatan penjualan eceran terjadi pada seluruh kelompok. Terutama pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi yang tumbuh 7,2 persen secara bulanan (MoM). Selain itu, ada juga peningkatan kelompok barang budaya dan rekreasi sebesar 4,1 persen MoM dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,5 persen MoM.
Peningkatan penjualan kelompok-kelompok tersebut seiring dengan periode Ramadan pada tahun ini. Sementara bila dilihat secara tahunan, IPR Maret 2023 ini juga lebih tinggi dari 205,3 pada Maret 2022.
Berdasarkan kelompoknya, peningkatan penjualan didorong oleh pertumbuhan penjualan beberapa kelompok, seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tumbuh 8,5 persen secara tahunan (YoY). Kemudian ada peningkatan pertumbuhan penjualan barang budaya dan rekreasi sebesar 0,5 persen YoY , serta sub kelompok sandang sebesar 17,3 persen YoY.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Mei dan Agustus 2023 diperkirakan akan mengalami penurunan. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei dan Agustus 2023 masing-masing tercatat sebesar 130,3 dan 128,1, lebih rendah dari 145,1 dan 133,5 pada periode sebelumnya.
Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 14.840 - Rp 14.890 per dolar AS.
Pilihan Editor: Ungkap Penyebab Baru Kebakaran Kilang, Pertamina: Kita Berpikir Aman, Ternyata Tidak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini