TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo optimistis penjualan ritel naik 20 persen pada bulan Ramadan menjelang Idul Fitri.
Hal ini diungkap Sekretaris Jenderal atau Sekjen Aprindo, Solihin. Dia mengatakan, kontribusi penjualan ritel saat Ramadan menjelang Idul Fitri sangat berbeda dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Sebab, kebutuhan masyarakat juga meningkat.
"Kalau kita bayangkan 1 tahun itu kurang lebih 8 sampai 9 persen rata-rata (penjualan). Tapi kalau ditanya festive, ini bisa dua kali lipat, bahkan 20 persen. Itu kontribusinya," ujar Solihin saat dihubungi Tempo pada Jumat, 7 April 2023.
Solihin menegaskan kembali, proyeksi penjualan ritel di festive season sekitar 15 hingga 20 persen. Lebih jauh, dia mengatakan ritel tergantung produk.
"Produk itu kan kenaikan yang luar biasa (ketika Ramadan menjelang Idul Fitri) pasti sirup, biskuit, itu pasti luar biasa. Walaupun yang lain juga naik, minyak goreng dan sebagainya," ujar Solihin.
Pada Ramadan menjelang Lebaran tahun ini, Solihin menilai ada sedikit perbedaan dari tahun sebelumnya. Covid-19 yang melandai membuat orang yang mudik jauh lebih banyak dibandingkan 2 hingga 3 tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, para peritel menyebar berbagai barang ke seluruh daerah dimana ada gerai-gerai milik mereka.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi memprediksi jumlah pemudik pada 2023 akan mencapai 123,8 juta orang. Jumlah tersebut meningkat 14,2 persen dibandingkan prediksi pergerakan masyarakat pada Lebaran 2022 yang mencapai 85,5 juta orang.
"Penanganan arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini sangat menantang. Maka itu, kami telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun," kata Budi Karya, dikutip dari laman hubdat.dephub.go.id.
AMELIA RAHIMA SARI | DICKY KURNIAWAN
Pilihan editor: Kemendag Dorong Ritel Indonesia Pasarkan Produk ke Malaysia
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini