TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki menyebut langkah pemerintah menyetop selundupan impor pakaian bekas ilegal sudah tepat. Menurut dia, kebijakan ini mampu memberikan multiplier efek bagi industri pakaian dalam negeri.
"Kami ingin melindungi dan memperkuat industri dalam negeri. Kebijakan ini akan menumbuhkahkan lapangan pekerjaan yang selama ini mati," kata Teten dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 31 Maret 2023.
Teten berharap masyarakat tidak menilai kebijakan ini merugikan pedagang pakaian bekas impor. Sebab menurutnya, dengan menghentikan keran impor pakaian bekas justru akan menumbuhkan lapangan pekerjaan, terutama di level industri kecil menengah (IKM) atau usaha mikro,kecil, menengah (UMKM).
Hal ini mengingat produk pakaian jadi lokal kebanyakan berasal dari kedua sektor usaha tersebut. Artinya, jika digempur praktik jual beli pakaian bekas impor, UMKM bisa terpukul atau bahkan mati. Imbasnya, lapangan pekerjaan menjadi hilang.
"Kan dari hulu, konveksi punya kecil pegawai dan itu bisa hilang," kata Teten.
Seiring dengan upaya menghentikan impor pakaian bekas, Teten ingin produk-produk pakaian UMKM maupun IKM lokal yang menggantikan untuk mengisi pasar. Toh, kata dia, pedagang juga bisa fleksibel. Begitu pula dengan permintaan pasar.
Selanjutnya: Teten meminta pedagang tidak perlu khawatir