Untuk data yang digunakan adalah data unggahan warganet Twitter dari 17 Februari-23 Maret 2023 atau sekitar 5 minggu. Indef mendapatkan sekitar 680.000 perbincangan atau tweet, dari sekitar 460.000 user, di mana hampir 80 persen user tersebut berlokasi di Pulau Jawa.
“Dari 680.000 perbincangan hanya 13.000 yang menyuarakan ajakan untuk tidak bayar pajak,” ucap Maisie.
Hal tersebut, dia menuturkan, sesuai dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa per Februari 2023 kemarin pelaporan SPT Tahunan pajak itu naik hingga 40 persen. Namun di sisi lain agar narasi atau ajakan untuk tidak membayar pajak ini tidak semakin meluas, Maisie meminta agar pemerintah perlu mengevaluasi diri.
Selain itu, Indef juga mencoba mengetahui sebenarnya apa alasan timbulnya dari narasi tersebut. Ternyata, Maisie menilai, narasi tidak membayar pajak itu timbul karena rakyat yang melihat gaya hidup pejabat pajak yang mewah-mewah.
“Korupsi dan gaya hidup yang mewah ini menimbulkan rasa kepercayaan publik terhadap Direktorat Jenderal Pajak (DJP) itu menurun. Sehingga mengakibatkan juga masyarakat untuk malas bayar pajak,” tutur dia.
Pilihan editor: Kasus Pejabat Pamer Harta hingga Dugaan TPPU Bikin Warganet Mengeluh soal Bayar Pajak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini