TEMPO.CO, Jakarta - Pertanyaan kenapa warung Madura buka 24 jam menghinggapi benak masyarakat. Belakangan, sebuah akun TikTok @hamdankafii yang dibagikan ulang oleh @lagi.viral mengunggah sebuah konten yang mempertanyakan warung Madura buka hingga 24 jam. Video tersebut kemudian menuai beragam komentar hingga ditonton 283.594 pengguna Instagram.
Dalam videonya, tampak sebuah minimarket ternama yang berseberangan dengan Alfaduro. Alfaduro yang dimaksud nyatanya merupakan gabungan dua kata, yakni Alfamart dan Maduro (Madura). Sesuai dengan namanya, warung kelontong tersebut milik warga Madura. Logo toko yang digunakan juga sangat mirip dengan minimarket tersebut.
“Gini jadinya kalau Alfamart berhadapan dengan Alfaduro (warung Madura)”, tutur suara dalam video.
Lantas, mengapa warung Madura identik selalu buka 24 jam?
Orang Madura Suka Merantau
Menurut Dosen STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan, Siti Maisaroh, dua etnis perantau terbesar di Indonesia dipegang oleh Minang dan Madura. Daerah perantauan kedua suku tersebut pun tersebar ke seluruh pelosok negeri. Ada berbagai alasan yang melatarbelakangi orang Madura merantau, diantaranya karena motif ekonomi dan sosial-geografis.
Pada umumnya, masyarakat Madura sering memilih pulau Jawa dan Kalimantan sebagai pilihan utama bermigrasi. Bahkan kedua pulau tersebut diberi julukan sendiri oleh mereka, yakni Jhaba Daja (Jawa Utara) untuk Kalimantan dan Jhaba Laok (Jawa Selatan) untuk pulau Jawa.
Selain itu, dalam buku Manusia Madura karya Mien Ahmad Rifai disebutkan bahwa tekanan ekologi menjadi alasan utama orang Madura mengadu nasib di wilayah lain. Tekanan ekologi yang dimaksud adalah tanah tandus dan erosi akibat pembukaan hutan. Pada akhirnya, perubahan ekologis ini menentukan aktivitas mata pencaharian yang sebelumnya berladang dan pembuat garam menjadi pedagang.