Atas kepemilikan 40 persen saham publik senilai Rp 2,92 triliun, kata Royke, dividen akan diberikan BNI kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.
Lebih jauh, Royke mengaku yakin BNI bisa membukukan pertumbuhan kinerja positif seiring dengan agenda transformasi yang masih berjalan pada 2023.
Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) pun diyakini bisa tercapai pada level yang sehat seperti yang dibukukan pada akhir tahun lalu sebesar 19,3 persen.
Dengan begitu, BNI dapat memiliki kapasitas untuk membagi dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar. "Dengan nilai dividen per lembar saham tahunan ini sebesar Rp 392,78, jika dibanding dengan harga saham perseroan saat ini di kisaran Rp 9.000, maka dividend yield mencapai di atas empat persen," kata Royke.
ANTARA
Pilihan Editor: Cara Setor Tunai BNI Terbaru, Bisa Tanpa Kartu ATM
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.