TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan lonjakan harga emas yang terjadi pada Jumat, 10 Maret 2023, belum tentu konsisten hingga sepekan ke depan.
“Harus diingat bahwa penguatan begitu cepat justru kemungkinan akan membuat harga emas dunia kembali mengalami penurunan,” kata Ibrahim ketika dihubungi Tempo pada Jumat, 10 Maret 2023.
Pasalnya, kata Ibrahim, masih ada kemungkinan data lain di Amerika Serikat yang lebih bagus dan membawa dolar kembali menguat. Sementara, penguatan emas ini terjadi seiring jatuhnya dolar AS setelah data menunjukkan kenaikan klaim pengangguran AS pada pekan lalu dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,34 persen menjadi 105,3021.
Greenback yang lebih lemah membuat harga emas dalam denominasi dolar AS menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Adapun sebelumnya pada Kamis, 9 Maret 2023, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan permohonan untuk klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir pada 4 Maret naik 21.000 menjadi 211.000 dibanding minggu sebelumnya. Hal ini terjadi pertama kali dalam delapan minggu klaim datang di atas 200.000—yang kemudian mendukung harga emas.
“Bisa saja kalau data payroll Amerika cukup bagus, itu akan mengembalikan suasana yang tadinya mengatakan bahwa harga emas dunia naik, menjadi bisa saja terkoreksi,” ucap Ibrahim.
Para analis pun, lanjut Ibrahim, memprediksi permintaan di pasar tenaga kerja tidak terlalu tinggi. Bahkan, kemungkinan bisa menurun. “Ini yang membuat bank sentral Amerika tidak akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin. Para spekulan membuat satu perkiraan seperti itu,” kata Ibrahim.
Adapun kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange pun terangkat US$ 16 atau 0,88 persen sehingga ditutup di level US$ 1.834,60 per ons. Hal ini terjadi setelah sempat menyentuh level tertinggi di level US$ 1.839,40 dan terendah di US$ 1.815,40.
Padahal sebelumnya, emas berjangka tergelincir US$ 1,40 atau 0,08 persen menjadi US$ 1.818,6 pada Rabu, 8 Maret 2023, setelah anjlok US$ 34,60 atau 1,87 persen menjadi US$ 1.820,00 pada Selasa, 7 Maret 2023. Emas berjangka tidak berubah di level US$ 1.854,60 pada Senin, 6 Maret 2023.
Penguatan emas kali ini pun turut mengerek harga emas Aneka Tambang atau emas Antam. Berdasarkan panel harga di laman resmi logammulia.com, harga emas Antam menyentuh angka Rp 1.034.000 per gram dalam perdagangan hari ini, Jumat, 10 Maret 2023. Sebelumnya pada Kamis, 9 Maret 2023, harga emas masih di level Rp 1.024.000. Artinya, terjadi penguatan cukup tajam sebesar Rp 10.000 per gram.
Pilihan Editor: Naik Rp 10 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.034.000 Per Gram
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini