TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Periwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja di Jawa Barat, yaitu ke Kabupaten Cirebon dan Kuningan. Berbeda dengan kunjungan sebelumnya, kali ini Menparekraf berkesempatan menggunakan kereta Panoramic.
Nama kereta Panoramic mungkin terdengar asing di telinga. Sebab kereta Panoramic baru di uncurkan saat perayaan natal dan tahun baru lalu. Oleh sebab itu, simak berikut apa itu kereta Panoramic.
Baca Juga:
Kereta Panoramic merupakan terobosan terbaru dari PT Kereta Api Pariwisata, anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang bekerja sama dengan Balai Yasa KAI Surabaya Gudeng. Bengkel kereta api yang telah beroperasi sejak tahun 1913. Kereta Panoramic dikerjakan sejak awal 2022 dengan mengadopsi produk kereta Glacier Express di Swiss.
Kereta Panoramic resmi meluncur dari Balai Yasa Surabaya Gubeng pada 11 Agustus 2022. Kereta ini mulai dikenalkan ke publik pada 24 Desember 2022. Kereta Panoramic dirangkaikan dengan KA Taksaka tambahan relasi Gambir-Yogyakarta. Kereta Panoramic dirilis untuk mendukung layanan angkutan masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) dari tanggal 24 Desember 2022 sampai 8 Januari 2023.
KAI hentikan mengoperasian kereta Panoramic setelah beroperasi 12 hari. Kereta panoramic dioperasikan dalam rangka soft lounching dan mendukung angkutan Nataru. Setelah Nataru selesai, kereta Panoramic dihentikan untuk evaluasi mengenai perjalanan dan dapat beroperasi dengan baik.
Tahun 2022, awal diproduksi kereta Panoramic memilik dua gerbong kereta. Oleh sebab itu, KAI melakukan perbaikan sarana kereta, sehingga pelanggan menjadi lebih nyaman selama dalam perjalanan.
Dilansir dari laman resmi KAI "Selalu Penuh, Kereta panoramic Diminati Pelanggan Di Weekend Pertama Februari", kereta Panoramic kembali dioperasikan pada Februari 2023. Kereta ini hanya beroperasi di hari Jumat dan Minggu .
Kereta Panoramic adalah kereta inovasi KAI khusus untuk pariwisata. Kereta Panoramic dibuat untuk menikmati panorama. Kareta ini dilengkapi dengan fasilitas kursi yang nyaman. Lalu, tirai yang dapat dikendalikan secara otomatis, toilet yang luas dan terdapat sensor, televisi serta rak bagasi khusus di ujung kereta.
Didesain khusus pariwisata, kereta Panoramic terdapat kaca jendela tembus pandang pada ke dua sisi. Bagian atap dibuat dari kaca yang memanjang dari depan sampai ke belakang dan dapat dibuka tutup secara otomatis. Sistem sensor cahaya otomatis dipasang di dalam kereta. Ini berguna saat masuk terowongan, maka lampu di dalam gerbong akan menyala otomatis.
Kereta Panoramic menggunakan kaca khusus tipe duplex tempered. Kaca tipe ini tidak mudah berlubang dan hanya menimbulkan retakan saat mengalami tekanan. Sehingga kaca ini tidak membahayakan penumpang yang di dalam saat terkena benda asing.
Penumpang yang menggunakan kereta Panoramic akan mendapatkan layanan khusus. Layanan berupa snack, makanan, minuman, dan selimut, serta free WiFi. Fasilitas lainnya adalah penumpang dapat menikmati tayangan televisi di dinding ujung kereta dan AC pada kapasitas suhu yang optimal.
Setelah melakukan evaluasi dan perbaikan, kereta api Panoramic hanya memilik 38 kursi yang sebelumnya berjumlah 46 kursi. Hal ini dilakukan untuk memberikan keleluasaan pelanggan menikmati pemandangan. Selain itu, kereta Panoramic menambahkan pantry bagi pelanggan yang ingin menikmati snack dan minuman gratis.
Kereta Api Pariwisata mengoperasikan kereta Panoramic disebabkan antusias masyarakat yang tinggi untuk melihat keindahan jalur selatan kereta api pulau Jawa. Pemandangan terkenal eksotis, berkelok dan melintasi jembatan serta terowongan, memberikan pengalaman yang berbeda.
Pilihan Editor: Sandiaga Uno Promosikan Kereta Panoramic, Sensasinya Menarik dan Luar Biasa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
