Ini terjadi setelah Prancis dan Spanyol, juga ekonomi utama di Eropa, membukukan kenaikan inflasi yang tidak terduga.
Di AS, manufaktur mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut pada Februari, meskipun ada tanda-tanda bahwa aktivitas pabrik-pabrik mulai stabil, dengan sejumlah pesanan baru turun dari level terendah lebih dari 2,5 tahun.
"Inflasi Jerman menimbulkan kekhawatiran bahwa ECB harus lebih agresif dengan siklus pengetatannya. Data AS menunjukkan ekonomi masih melambat tetapi beberapa bagian membaik," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, dalam sebuah catatan.
"Harga minyak sepertinya akan tetap terjebak dalam kisaran perdagangan ketat, tetapi risikonya jelas positif. Beberapa pedagang mungkin menunggu sampai kita mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang akan menjadi suku bunga puncak setelah laporan data penggajian Jumat depan, 10 Maret 2023."
Sementara itu, minyak mentah yang diproses oleh penyuling-penyuling India mencapai rekor tertinggi pada Januari, data pemerintah sementara pada Rabu, 1 Maret 2023 menunjukkan, karena negara tersebut meningkatkan impor barel Rusia yang dijauhi oleh negara-negara Barat.
Throughput (tingkat pengolahan) kilang-kilang di importir dan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia itu mencapai 5,39 juta barel per hari untuk Januari, tertinggi sejak catatan Reuters pada 2009.
Pilihan Editor: Jokowi Soal Pegawai Pajak dan Bea Cukai Hedon: Pantas Rakyat Kecewa, Perilaku Aparat Jumawa, Pamer Kuasa, Kekayaan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini