Pemerintah telah menekankan proses hilirisasi tidak hanya akan dilakukan pada sektor pertambangan mineral dan batu bara saja, tetapi juga menyasar ke sektor lain seperti pertanian, perkebunan, hingga perikanan.
Lebih lanjut, strategi yang akan ditempuh dalam upaya pendalaman struktur industri di tanah air, misalnya pemerintah akan mendorong pelaku industri untuk mengolah produknya lagi atau lebih meningkatkan nilai tambahnya.
“Contohnya, pengusaha yang sebelumnya hanya memproduksi kain akan didorong untuk mengolah kain tersebut menjadi pakaian sebelum masuk ke pasar,” imbuhnya.
Selain itu, Kemenperin konsisten untuk mempermudah pelaku industri mendapatkan bahan bakunya, sehingga produktivitas bisa berjalan baik. “Menjaga ketersediaan bahan baku ini salah satu faktor yang menyebabkan dari industri kita naik,” tutur Agus.
Ia menambahkan pihaknya juga terus memacu program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Sebab, upaya peningkatan belanja produk dalam negeri ini diyakini turut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pada tahun 2022, sekitar Rp762 triliun dari APBN, APBD maupun BUMN telah dibelanjakan untuk produk-produk dalam negeri. Ini nilai yang sangat besar sekali. Dan, ini bisa menjadi kesempatan atau peluang bagi pelaku industri yang memiliki produk-produk dengan kualitas yang baik,” tandasnya.
Kunci pertumbuhan ekonomi lainnya adalah peningkatan investasi.“Pemerintah telah berupaya untuk memberikan kemudahan izin. Kami juga mendorong pertumbuhan industri di luar Jawa, karena untuk mendukung pemerataan ekonomi,” ujar Agus.
Terkait capaian PMI manufaktur Indonesia pada Februari 2023, Jingyi Pan selaku Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence mengatakan bahwa kondisi sektor manufaktur di Indonesia terus membaik pada laju stabil dan berkelanjutan pada bulan Februari.
“Permintaan domestik dilaporkan menguat yang mendukung pertumbuhan manufaktur output, karena permintaan asing masih dalam proses pemulihan,” katanya.
Pilihan Editor: Usaha Properti, Kendaraan Bermotor dan Kredit Dominasi Pasar Asuransi Umum
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.