Pantauan TEMPO di lokasi operasi pasar itu, antrean panjang warga pembeli beras itu terjadi sejak sekitar pukul 09.00 WIB. Begitu sebuah truk menurunkan satu per satu sak dan ditumpuk di dekat pintu masuk sebelah Selatan Pasar Sukodono, puluhan warga sontak membentuk antrean.
Beberapa kejadian menarik mewarnai antrean warga itu. Seorang ibu tampak menghardik seorang pria paruh baya yang berusaha langsung menyelonong di tengah antrean. Merasa bersalah memotong antrean, sang pria itu bersungut-sungut dan tersipu malu langsung pindah ke antrean paling belakang.
Ada juga ekspresi menggelikan seorang gadis kecil yang merasa jijik karena amis bau ikan dalam kantong plastik yang harus dia bawa lantaran sang ibu tengah mengantre beras.
Informasi yang dihimpun TEMPO di lapangan menyebutkan beras medium yang dijual itu merupakan beras Bulog. Tampak dari kantong plastik kemasan yang bertuliskan beras medium Bulog. Kegiatan operasi pasar Pemprov Jatim ini merupakan kerjasama antara Jatim Grha Utama yang merupakan BUMD milik pemprov Jawa Timur bersama dengan anak usahanya yakni Puspa Agro.
Sebuah banner bergambar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa terpasang sebagai latar belakang petugas yang melayani pembelian beras itu.
Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Lumajang, Muhammad Ridha mengatakan akan terus mengagendakan operasi pasar terutama untuk komoditas beras ini. Kabupaten Lumajang berada di peringkat kedua tingginya harga beras. "Saat ini harga beras masih di kisaran Rp 11 ribu. Diharapkan bisa turun di harga Rp 10 ribu," kata Ridha.
Setiap warga, kata dia dibatasi hanya dua kantung plastik saja. "Jika ada yang kemudian bisa mendapatkan lebih, kemungkinan ada tetangganya yang titip," Ridha menambahkan.
Pilihan Editor: Panen Raya Februari-Maret 2023, Ini Target Beras yang Diserap Bulog untuk Jadi Cadangan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini