Dalam kesempatan tersebut, dia menceritakan awal perjalanan Adira Finance pada tahun 2022 yang menghadapi pandemi Covid-19 dan diiringi kebijakan pembatasan sosial, sehingga mempengaruhi aktivitas ekonomi yang sangat melemahkan perusahaannya
Setelah pandemi kian teratasi, gangguan pasokan kendaraan baru menjadi tantangan lain bagi Adira Finace. Untuk pertama kali pihaknya mengalami gangguan untuk kendaraan-kendaraan baru yang saat itu terjadi pada kuartal II 2022
“Gangguan itu, baik motor dan mobil, disebabkan kelangkaan chip untuk kendaraan karena banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya faktor situasi geopolitik, disrupsi supply-chain, dan banyak hal lainnya,” ungkapnya.
Namun, membaiknya kondisi perekonomian secara perlahan pada kuartal II 2022 yang dipengaruhi dibukanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang menciptakan normalisasi aktivitas ekonomi sehingga meningkatkan konsumsi.
Kinerja ekspor yang baik, dengan harga komoditas yang tinggi serta meningkatnya investasi, terutama di sektor tambang, turut menjadi faktor-faktor tambahan mengapa perekonomian Indonesia membaik.
“Semua itu membuat ekonomi Indonesia tumbuh 5,31 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain yang mengalami perlambatan pertumbuhan, “ kata dia.
Pilihan Editor: Yahoo dan Walt Disney Pangkas Karyawan, Terdampak Resesi Global
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.