Bahlil mengatakan, tidak dapat berbuat banyak dengan minimnya lapangan kerja yang tersedia di masyarakat, karena investasi yang dilakukan pemodal memiliki nilai ekonomis.
"Saya harus jujur bahwa memang mengotak-atik untuk mengarahkan orang melakukan investasi di sektor ini tuh bukan pekerjaan yang gampang, karena ini bukan uang APBN atau uang BUMN saja, dan orang melakukan investasi semakin kesini itu mereka melakukan investasi itu bagaimana mempunyai nilai ekonomis," kata Bahlil.
Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Sitorus mengatakan, sepanjang Januari hingga Desember 2022 Indonesia memiliki 1.260.955 proyek dari investasi yang masuk, namun penyerapan tenaga kerja Indonesia (TKI) hanya sekitar 1.305.000, artinya setiap proyek hanya menyerap 5 tenaga kerja.
"Saya nggak tau cara saya menghitung benar atau salah. Ini hitungan orang awam, ternyata tidak terlalu banyak juga," katanya.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini