Sistem pembayaran nirsentuh seperti kartu kredit dan debit, key fobs, dan perangkat pintar lainnya, termasuk perangkat seluler secara tradisional menampilkan identifikasi frekuensi radio (RFID). Beberapa di antaranya, Samsung Pay, Apple Pay, Google Pay, Fitbit Pay, dan aplikasi bank seluler lainnya menerapkan teknologi NFC untuk mendukung transaksi nirsentuh yang aman.
Kartu kredit nirsentuh menawarkan cara yang nyaman dan aman untuk melakukan pembayaran tanpa perlu menyentuh, memasukkan, atau menggesek kartu secara fisik. “Namun, Prilex mempelajari untuk memblokir transaksi semacam dengan menerapkan file berbasis aturan yang menentukan apakah akan menangkap informasi kartu kredit atau tidak, dan opsi memblokir transaksi berbasis NFC,” tutur Fabio.
Fabio mengatakan pembayaran nirsentuh sekarang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Bahkan statistik menunjukkan segmen ritel mendominasi pasar dengan lebih dari 59 persen pangsa pendapatan nirsentuh secara global pada tahun 2021.
“Transaksi semacam itu sangat nyaman dan sangat aman, jadi masuk akal bagi penjahat dunia maya untuk membuat malware yang memblokir sistem terkait NFC,” ucap dia.
Dia menjelaskan bahwa data transaksi yang dihasilkan selama pembayaran nirsentuh tidak berguna dari sudut pandang penjahat dunia maya. Malware Prilex akan mencegah pembayaran nirsentuh untuk memaksa korban memasukkan kartu ke terminal PoS yang terinfeksi.
Baca juga: Tips Kaspersky Agar Nasabah Terhindar dari Pembobolan M-Banking
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.