Masalah utama gugatan-gugatan terhadap Garuda adalah disebabkan karena utangnya yang makin membengkak sampai dengan Rp 70 triliun. Sebagian besar utang tersebut merupakan utang yang berasal dari beban sewa pesawat (leasing) yang pada tahun-tahun sebelumnya disajikan secara tidak tepat dalam laporan keuangannya.
Utang sewa pesawat tersebut sebagian besar disebabkan kesalahan manajemen yang dilakukan selama bertahun-tahun. Melansir pernyataan Kementerian BUMN, mis-manajemen yang terjadi antara lain berupa kesepakatan penyewaan pesawat dengan nilai yang berada di atas rata-rata pasar.
Permasalahan lain dalam manajeman Garuda adalah permasalahan klasik berupa pengoperasian rute-rute yang tidak menguntungkan, bahkan cenderung memberikan kerugian. Adanya Covid-19 pada awal tahun 2020 memperburuk keuangan perusahaan. Pendapatan Garuda semakin menurun sebagai akibat sepinya penumpang menyusul adanya pembatasan pergerakan masyarakat baik secara domestik, maupun antar negara. Data jumlah penumpang Garuda pada tahun 2020 terlihat anjlok menjadi 10,8 juta, atau hanya kurang dari sepertiga jumlah penumpang pada tahun 2019.
Per 14 Juni 2022, Garuda tercatat memiliki utang Rp142 triliun. Utang itu terlihat dari keterangan yang diunggah dalam situ PKPU Garuda. Dalam unggahan itu, mereka merinci utang terdiri dari Daftar Piutang Tetap (DPT) perusahaan lessor sebanyak Rp 104,37 triliun, DPT perusahaan non lessor sebesar Rp 34,09 triliun, dan DPT preferen sebesar Rp 3,95 triliun.
Lolos dari Pailit
Irfan selaku Direktur Utama Garuda Indonesia mengaku kewalahan dalam mengurus penyelesaian utang ini. Pasalnya, proses restrukturisasi yang dilakukan untuk menyelesaikan utang-utang tersebut termasuk proses pengajuan perdamaian dalam PKPU yang tengah berlangsung sangat kompleks.
Namun akhirnya pada 17 Juni 2022, PT Garuda Indonesia (Persero) lolos dari jeratan pailit setelah Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menerima dan menyatakan perjanjian penyelesaian utang yang sudah disetujui kreditur.
RINDI ARISKA
Baca juga : Sambut HUT ke 74, Garuda Indonesia Tebar Diskon Harga Tiket hingga 74 Persen
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.