TEMPO.CO, Jakarta - Bos Blue Bird Noni Purnomo masuk ke dalam daftar 50 perempuan berusia di atas 50 tahun di Asia Pasifik bersama Sri Mulyani. Keduanya dinilai sukses dan menginspirasi generasi berikutnya di kawasan tersebut. Daftar berjudul 50 Over 50: Asia 2023 itu dirilis oleh Majalah Forbes pada Rabu, 11 Januari 2023.
Mengutip situs Forbes pada Rabu, 18 Januari 2023, daftar tersebut berisi 50 nama perempuan yang meraih pencapaian baru dalam industrinya berusia di atas 50 tahun. Nama-nama tersebut disusun dalam kemitraan Mika Brzezinski dan Know Your Value.
"Temui para perempuan yang bekerja di bidang teknologi, farmasi, seni, dan politik, dan lainnya, yang membuktikan bahwa kesuksesan datang pada usia berapa pun," tulis Forbes.
Bermula sebagai tukang input data
Noni Purnomo atau Noni Sri Ayati Purnomo adalah Direktur Utama PT Blue Bird Tbk. Dia merupakan pengelola usaha taksi Blue Bird generasi ketiga yang didirikan oleh neneknya pada tahun 1965.
Meski Blue Bird adalah perusahaan keluarga, Noni tidak begitu saja diberikan kursi tertinggi untuk memimpin perusahaan itu. Dia harus mendobrak berbagai rintangan untuk mencapai posisinya saat ini.
Baca Juga: Usut Kasus Viral Supir Lecehkan Turis Perempuan, Blue Bird: Kami Memohon Maaf
Noni kecil belajar dari neneknya Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, sang pendiri Blue Bird. Jika ada kesempatan, dia ikut terlibat proses pembangunan perusahaan burung biru itu yang terjadi di garasi rumahnya sendiri.
Noni bahkan sempat bekerja paruh waktu sebagai “tukang” input data di Blue Bird saat masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Dia tidak membedakan dirinya untuk sama-sama belajar dan merintis dari bawah.
Untuk terus mengasah kemampuannya, Noni melanjutkan pendidikan tinggi dan mengambil jurusan Teknik Industri di University of Newcastle, Australia. Dia pernah menyampaikan bahwa pada saat dia berkuliah, tahun 1994, jurusan itu didominasi oleh laki-laki. Dia bahkan menjadi satu-satunya perempuan di angkatannya.
Saat kuliah, Noni belajar banyak tentang membentuk proses bisnis yang efisien. Dia merangkum pendidikannya dalam tesis tentang efisiensi di bengkel.
Lulus kuliah, dia mengasah jiwa bisnisnya dengan bekerja di Jakarta Convention and Exhibition Bureau. Di saat yang sama, Noni sekaligus menjadi pegawai di Blue Bird.
Tak berselang lama, dia kembali melanjutkan pendidikan Master di University of San Francisco, Amerika Serikat. Kuliahnya berfokus pada bidang finance dan marketing.