TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memberikan sambutan dalam acara World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2023 di Davos, Swiss pada Kamis, 18 Januari 2023. Bahlil mengungkapkan pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan terhadap rantai pasok global lantaran dunia hanya terfokus pada satu kawasan tertentu untuk membangun pusat manufaktur.
Menurutnya, kondisi itu yang membuat pemutusan rantai pasok global terjadi ketika datang berbagai gejolak seperti pandemi. Harusnya, kata dia, dunia mampu menciptakan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru, sehingga apabila terjadi masalah serupa, seluruh negara mampu menghadapi tantangan tersebut bersama-sama.
"Ide-ide negara berkembang juga harus diperhatikan oleh negara maju. Kita duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, bersama-sama berkolaborasi untuk membawa dunia ke arah yang lebih baik,” ujar Bahlil, dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis, 19 Januari 2023.
Dalam diskusi yang bertemakan penanaman modal asing berkelanjutan itu, Bahlil juga menegaskan bahwa kesetaraan antara negara berkembang dengan negara maju merupakan hal yang penting untuk didorong oleh seluruh negara. Bahlil menyatakan bahwa transfer teknologi adalah bagian yang terpenting dalam rangka pemerataan untuk memberikan nilai tambah. Selain itu juga demi mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Ia berujar tidak ada artinya pertumbuhan negara tinggi tanpa ada pemerataan pertumbuhan. "Maka konsep kami adalah, harus ada kolaborasi antara pengusaha daerah, investor asing, dengan masyarakat setempat agar dapat tumbuh bersama-sama,” kata Bahlil.
Menurut dia, hal itu sudah terbukti dalam Leaders’ Declaration yang dihasilkan dari pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 lalu. Pernyataan itu tercantum di paragraf 37 yang menuangkan komitmen para anggota G20 untuk melaksanakan kerja sama perdagangan dan investasi internasional untuk mengatasi masalah rantai pasokan, serta menghindari disrupsi dagang.
Adapun diskusi WEF dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai lembaga promosi investasi atau Investment Promotion Agency (IPA) di dunia. Diskusi ini membahas mengenai bagaimana pemerintah dan swasta dapat bekerjasama memperbaiki iklim investasi, mekanisme kolaborasi yang dapat dilakukan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, serta bagaimana kepentingan lingkungan dapat diutamakan dalam menarik dan menumbuhkan PMA dalam sektor ekonomi digital.
RIANI SANUSI PUTRI