TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan pihaknya sudah mengidentifikasi titik-titik banjir di beberapa wilayah khususnya jalan tol. Kemenhub juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mengantisipasi dampak dari cuaca buruk ke potensi sejumlah titik banjir.
Adita mengatakan dari sisi antisipasi yaitu membuat agar efek banjirnya bisa diminimalisir. Kemenhub juga sudah memberikan informasi kepada pihak pengelola jalan bahwa penyebab banjir di jalan tol itu adalah resapannya atau drainasenya tersumbat.
Baca: Cerita Wisatawan yang Tertahan 7 Hari di Karimunjawa karena Cuaca Buruk
“Ini dari PUPR sendiri kalau di tol memang sudah melakukan upaya-upaya pembersihan,” ujar dia di Kantor Kementerian Perhubungan
Sementara kalau dari sisi penumpang, Adita menambahkan, diminta untuk terus update mengenai titik banjir. “Dan tadi imbauan dari Pak Menteri (Menhub Budi Karya Sumadi) betul sekali, kalau tidak terpaksa sekali, hindari dulu jalan jarak jauh karena ini potensinya memang cuacanya cukup ekstrem,” ucap Adita.
Adapun Budi Karya, mengaku membaca beberapa informasi mengenai cuaca ekstrem yang mengodgoda dan menantang yang menjadi headline. “Saya secara pribadi dan kelembagaan, bagi teman-teman di seluruh Indonesia kita harus melakukan antisipasi dengan baik apa yang menjadi catatan-catatan,” kata dia.
Budi Karya mencatat, ada beberapa insiden yang berkaitan dengan cuaca seperti di Karimunjawa, Merak, maupun di beberapa wilayah lainnya. Dia meminta agar masyarakat tetap waspada.
“Bahkan saya mengimbau agar ya kalau enggak penting-penting banget kita jangan keluar kota, di kota saja, sehingga lebih aman. Cipali dan Subang punya potensi untuk banjir,” tutur Menhub Budi Karya.
Sebelumnya, peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkap prediksinya kalau akan terjadi hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022. Peringatan dini ditujukannya untuk wilayah Jabodetabek, terutama Bekasi dan Tangerang.
Erma menuturkan, badai dahsyat dari laut akan dipindahkan ke darat melalui dua jalur. Pertama, dari barat, melalui angin baratan yang membawa hujan badai dari laut (westerly burst). Kedua, dari utara, melalui angin permukaan yg kuat (northerly, CENS).
"Maka Banten dan Jakarta-Bekasi akan menjadi lokasi sentral tempat serangan badai tersebut dimulai sejak siang hingga malam pada 28 Desember 2022," katanya via akun media sosial Twitter pada Senin 26 Desember 2022. Erma menambahkan, "Konvergensi di darat juga akan terjadi secara massif sehingga hujan persisten pada 28 Desember 2022 akan terjadi meluas, menjangkau wilayah lain di Jawa bagian barat."
Dalam keterangan yang diberikannya hari ini, BMKG menjelaskan CENS (arus lintas ekuatorial) sebagai seruak angin dingin Asia yang sampai menyeberangi ekuator, masuk wilayah Indonesia. Dampaknya secara tidak langsung pada peningkatan curah hujan dan kecepatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator.
"Potensi hujan lebat sampai sangat lebat di periode 27 Desember 2022 - 02 Januari 2023 dapat terjadi di Banten sampai NTT," kata BMKG.
MOH. KHORY ALFARIZI | MARIA FRANSISCA LAHUR
Baca juga: 20 Persen Tamu Hotel di Jawa Barat Batalkan Pesanan karena Cuaca Buruk
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.