TEMPO.CO, Semarang - Salah seorang wisatawan, Imam Misbah, menceritakan bagaimana ia tertahan selama tujuh hari di Kepulauan Karimunjawa akibat cuaca buruk yang terjadi sejak Jumat pekan lalu, 23 Desember 2022.
Ia mengaku sebelumnya menjadwalkan wisata selama empat hari atau pulang pada Ahad pekan lalu, 25 Desember 2022. "Karena cuaca buruk dan gelombang tinggi, tidak ada kapal penyeberangan yang beroperasi dari Karimunjawa ke Jepara,” ucap warga Kabupaten Jepara tersebut, Rabu, 28 Desember 2022.
Baca: 20 Persen Tamu Hotel di Jawa Barat Batalkan Pesanan karena Cuaca Buruk
Imam menceritakan semua kebutuhan logistik wisatawan yang terjebak di Kepulauan Karimunjawa dipenuhi oleh pemerintah setempat. “Respons pemerintah bagus, kami diberi berbagai fasilitas selama menunggu evakuasi. KM Kelimutu berangkat dari Karimunjawa pada Selasa (27 Desember 2022) pukul 22.15 WIB, seharusnya pukul 18.00 WIB,” tuturnya.
Adapun wisatawan lainnya, Zaki menyatakan bahwa hampir setiap hari terjadi hujan di Kepulauan Karimunjawa. “Senang akhirnya saya bisa pulang ke Bandung, keluarga sudah menunggu di rumah,” katanya.
Mereka adalah sebagian dari ratusan wisatawan yang berhasil dievakuasi karena terjebak cuaca buruk di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, ke Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Rabu, 28 Desember 2022. Ratusan wisatawan itu dievakuasi menggunakan Kapal Motor (KM) Kelimutu.
Kapal milik PT Pelni tersebut bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas pada pagi hari ini pukul 05.00 WIB. Adapun Kedatangan wisatawan yang dievakuasi tersebut disambut Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta, Kapolres Jepara AKBP Warsono, Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Mokhamad Husnur Rofiq, dan Kepala Cabang Pelni Semarang Idayu Adi Rahajeng.
Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta yang hadir di Pelabuhan Tanjung Emas menjelaskan total ada 490 wisatawan yang dievakuasi menggunakan KM Kelimutu dari Karimunjawa dengan rincian 361 wisatawan domestik dan 69 wisatawan mancanegara.
Sementara itu, Kepala Cabang Pelni Semarang Idayu Adi Rahajeng menambahkan KM Kelimutu dengan rute pelayaran Sampit-Semarang dideviasikan Kemenhub untuk membantu pemulangan ratusan wisatawan dari Karimunjawa yang terjebak cuaca buruk dan gelombang tinggi.
KM Kelimutu, kata Idayu, seharusnya berangkat dari Sampit dan langsung menuju ke Semarang. "Tapi karena ada penugasan membantu pemulangan wisatawan, sehingga kapal ini dideviasikan dulu dari Sampit ke Karimunjawa, baru kemudian ke Semarang,” katanya.
ANTARA
Baca juga: Terkini Bisnis: Mitigasi Cuaca Ekstrem, Alasan Bank Dunia Sebut Harga Beras di RI Termahal
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.