Adapun soal akomodasi, sepertiga masyarakat Indonesia memilih untuk tinggal di hotel bintang 1- 3 atau budget hotel (30 persen). Namun, sebagian dari masyarakat juga memilih akomodasi yang lebih premium seperti villa (13 persen), resort (12 persen), dan hotel bintang 4-5 (8 persen).
Selain itu, mayoritas (41 persen) anggaran yang dipersiapkan masyarakat untuk menginap berkisar dari Rp 250 ribu-Rp 500 ribu per malamnya. Berdasarkan survei, Gen Z lebih banyak memilih akomodasi dengan biaya Rp 500 ribu hingga kurang dari Rp 750 ribu per malam.
“Sementara millennial dan Gen X mempersiapkan anggaran menginap mulai dari Rp 250 ribu-Rp 1 juta per malam,” tutur Eileen.
Menurut Eileen, setelah dua tahun menghadapi pandemi Covid-19, momen liburan akhir tahun ini menjadi begitu berharga. Terlebih bagi masyarakat yang sudah lama menantikan untuk kembali berlibur bersama dengan keluarga. “Minat masyarakat untuk berlibur pada tahun ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan daripada tahun lalu.”
Menariknya, 96 persen masyarakat memilih untuk menikmati liburan di dalam negeri pada akhir tahun ini. Adapiun destinasi paling favorit meliputi Bali (20 persen), Yogyakarta (17 persen), Bandung (15 persen), dan Lombok (13 persen).
“Sedangkan, 4 persen masyarakat yang berencana untuk menghabiskan liburan akhir tahun mereka di luar negeri cenderung memilih Singapura (36 persen), Thailand (19 persen), dan Saudi Arabia (12 persen),” tutur dia.
Survei dilakukan secara online pada 9-11 November 2022 melalui aplikasi Populix terhadap total 1.010 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-55 tahun di Indonesia. Pertanyaan survei dikemas dalam bentuk kuesioner tertutup dengan format pilihan ganda tunggal dan pilihan ganda kompleks. Durasi pengerjaan survei sekitar 15 menit.
Baca: Libur Natal dan Tahun Baru, Pelni Proyeksikan Pendapatan Melonjak 99 Persen jadi Rp 121 M
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini