TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mendesak pemerintah untuk segera melakukan impor beras. Sebab, saat ini pasokan beras dari daerah-daerah sudah tidak ada dan stoknya hanya dipasok oleh Perum Bulog.
Ketua Koperasi PIBC Zulkifli Rasyid mengatakan, pasokan beras saat normal ke PIBC biasanya mencapai 2.500-3.000 ton per hari. Namun, saat ini pasokan makin menipis yang mengakibatkan terkereknya harga beras medium.
“Sedangkan kondisi saat ini, sudah hampir 10 hari yang lalu saya mengajukan ke Bulog untuk dipasok 500 ton saja, sekarang yang baru dikeluarkan 150 ton. Berarti permintaan kami tidak tercukupi oleh Bulog. Maka harus diambil langkah untuk impor,” ujar Zulkifli dalam webinar 'Polemik Menimbang Impor Beras di Tengah Klaim Surplus, Selasa 29 November 2022.
Baca: Bulog Siap-siap Impor Beras, Buwas: Semua Menteri Sudah Memberi Keputusan
Dia mengatakan, tren harga beras sejak Agustus hingga sekarang terus melonjak. Pada Agustus, harga beras jenis medium hanya Rp8.300 dan paling mahal Rp8.400 per kilogram (kg). Namun, saat ini beras medium sudah tembus Rp9.200 per kg.
“Di luar [PIBC] aja sudah ada yang harganya Rp12.000-Rp14.000 per kg. Kami sebagai pelaku pasar mempertanyakan bagaimana pemerintah mencukupi untuk menyuplai beras. Sebab, PIBC ini adalah barometer untuk seluruh Indonesia. Ketika PIBC menyebut pasokan beras kurang, itu akan otomatis mempengaruhi pasar-pasar yang lain,” tutur Zulkfili.
Lebih lanjut, menurut Zulkifli, kondisi tahun ini tergolong unik. Pasalnya, banyak pelaku usaha beras daerah-daerah justru mencari beras ke Jakarta, khususnya PIBC.
“Justru sekarang banyak dari daerah mencari beras ke pasar induk. Aneh bin ajaib. Banyak orang yang datang,” imbuh Zulkifli.
Zulkifli menuturkan bahwa keluhannya mengenai pasokan beras yang menipis sudah disampaikan kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi saat kunjungan ke PIBC hampir sebulan lalu.
“Karena datanya tidak akurat membuat fatal semuanya ini. Ini akan terjadi lagi kelihatannya. Langkah yang tepat itu segera impor. Karena jika tidak, jawabannya wasalam. Nanti kita sama sama buktikan di bulan Desember, Januari yang akan datang [harga beras makin mahal],” ungkap Zulkifli.
BISNIS
Baca: Petani Tolak Impor Beras, Kritik Bulog dan Badan Pangan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini