TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan atau Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan kembali menyalurkan bantuan untuk korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Bantuan ini terkumpul melalui sebuah aksi yang diberi nama DJPL Peduli Cianjur.
Bantuan kemanusiaan gelombang II ini dikoordinir oleh Kantor Kesyahbandaran Utama (KSU) Tanjung Priok yang mendirikan posko bantuan di kantornya.
"Kami mengirimkan bantuan yang terkumpul dari UPT Ditjen Hubla DKI Jakarta dan stakeholder, untuk para korban gempa di Cianjur pada hari Sabtu kemarin," ujar Kepala KSU Tanjung Priok Andi Hartono lewat keterangan tertulis pada Ahad, 27 November 2022.
Baca: Kemenhub Larang Truk ODOL Secara Bertahap Mulai Awal 2023
Andi menjelaskan bantuan yang terkumpul diserah-terimakan kepada Brigjen TNI (Mar) Dr Hermanto selaku Komandan Satgas TNI AL Peduli Cianjur di halaman kantor DPRD Cianjur. Bentuk bantuannya berupa sembako, pakaian, kebutuhan bayi, makanan instan, peralatan ibadah, mandi, perlengkapan tidur, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya.
"Periode penggalangan bantuan kemanusiaan DJPL peduli ini akan terus dibuka hingga 29 November 2022, sehingga direncanakan secara bertahap akan dilaksanakan pengiriman bantuan kemanusiaan selanjutnya" kata Andi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau lokasi terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Jumat 25 November 2022. Dia mengunjungi sekaligus menyerahkan bantuan kepada para pengungsi.
“Saya atas nama pribadi dan jajaran Kemehub menyampaikan duka cita yang mendalam atas terjadinya musibah gempa bumi di Cianjur. Semoga para korban yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ucap dia.
Menhub mengungkapkan, telah menginstruksikan jajarannya untuk memperbaiki fasilitas lalu lintas maupun transportasi yang mengalami kerusakan akibat gempa. Dia juga mengecek sejumlah fasilitas tenda darurat yang sudah didirikan oleh Kemenhub di lokasi terdampak gempa.
Kemenhub pun menyediakan sejumlah fasilitas seperti Posko siaga 24 jam di Kantor Jembatan Timbang (UPPKB Bojong). Fungsinya sebagai tempat pengungsian sementara, penyaluran donasi/ bantuan logistik, serta pengecekan kesehatan dan pemberian obat-obatan gratis—bekerja sama dengan Jasa Raharja.
Selain itu, posko juga didirikan di kantor bupati yang berfungsi sebagai tempat pengungsian sementara. Di posko dan tenda dilengkapi sejumlah fasilitas seperti genset, lampu emergency, kompor gas, tabung gas, toilet portable, dan BBM.
Kemenhub mengirimkan sembilan orang tenaga medis untuk membantu memeriksa kesehatan para korban terdampak gempa. Selain itu sejumlah bantuan juga diserahkan, berupa makanan siap saji, mie instan, minuman, bahan pokok (gula, teh, kopi), pakaian, pampers, pembalut wanita, selimut, bantal, kasur lipat, tikar, terpal, obat-obatan, dan vitamin.
“Seperti disampaikan Bapak Presiden, semua kementerian dan lembaga harus bekerja sama dalam membantu penanganan musibah bencana. Kita tunjukkan bahwa Indonesia bangsa yang kuat dengan gotong royong, dan yakin mampu melewati musibah ini bersama-sama,” ujarnya.
Baca: Kebijakan Truk ODOL Akan Dilakukan Bertahap dan Terbatas di Kawasan Tertentu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini