“Dulu semua BUMN itu datang sendiri-sendiri. Sekarang tidak boleh, tapi dikonsolidasikan. Karena dalam situasi bencana ini ada kebutuhan yang diperlukan saat itu, ada yang dibutuhkan pasca bencana. Jangan kita juga jadi mubazir," ujar Erick.
Koordinasikan penyaluran bantuan BUMN
Erick mengatakan penyaluran bantuan perlu dikoordinasikan agar bantuan yang disalurkan merupakan bantuan yang benar-benar dibutuhkan pengungsi. Dengan begitu, tidak ada wilayah yang bantuannya melimpah maupun kekurangan.
Adapun bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, terjadi pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21. Hingga Jumat, 25 November 2021, tercatat sebanyak 310 korban meninggal dunia akibat bencana ini.
Sementara itu, jumlah rumah yang mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat masih sebanyak 58.049. “Sampai sekarang jumlah rumah rusak ini masih fluktuatif, tetapi pihak terkait masih melakukan verifikasi,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto, 25 November 2022.
Suharyanto juga mengatakan bahwa jumlah sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa Cianjur mencapai 363 bangunan, 144 tempat ibadah, 16 bangunan perkantoran dan gedung.
RIRI RAHAYU | DEDEN ABDUL AZIZ (KONTRIBUTOR) | ANTARA
Baca juga: Gempa Cianjur, Klaim Asuransi Berpotensi Mencapai Rp 38,4 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini .