TEMPO.CO, Jakarta -Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi melihat peluang bisnis digital di Indonesia masih terbuka lebar. Setelah digitalisasi terakselerasi akibat pandemi Covid-19, menurut Neneng masih ada banyak hal belum tergarap. Karena itu, inovasi perlu terus dilakukan.
Neneng mengatakan hal ini dengan berkaca pada pengalamannya berinovasi ketika menghadapi masa awal pandemi.
“Waktu itu mikir kasihan driver enggak bisa antar orang karena lockdown. Akhirnya inovasi dengan GrabAssistant atau yang sekarang jadi GrabJastip. Saat itu, bagaimana caranya agar driver tetap dapat pemasukan,” ujar Neneng dalam CEO Live Series 1 yang diselenggarakan Harian Kompas, Selasa, 22 November 2022.
Inovasi tersebut kemudian dilanjutkan dengan layanan belanja kebutuhan sehari-hari melalui GrabMart. Neneng mengatakan inovasi juga dilakukan dengan melihat potensi pasar. Lockdown saat itu, kata dia, membuat masyarakat tidak bebas keluar sehingga pihaknya memberi jalan lewat layanan tersebut.
“Sekarang dengan bangga saya mengatakan ada 5.200 pasar tradisional yang on board ke Grab,” ucap Neneng.
Dia juga mengatakan bahwa pendapatan penjual mengalami kenaikan siginifikan. Dari yang semula hanya Rp 15 juta per bulan, naik drastis hingga lebih dari Rp 120 juta. Kondisi itu masih berlangsung, bahkan ketika situasi pandemi mencapai masa pemulihan.
“Artinya orang punya pemikiran bahwa barang-barang di pasar itu segar dan daripada datang ke pasar, mereka pilih pakai layanan online,” ujarnya.
Tidak hanya di kota besar, Neneng mengaku inovasi ini terus diperluas. Hingga saat ini, Grab setidaknya sudah memberikan pelayanan ini di 7 provinsi. Bahkan, pasar-pasar kecil di Ibu Kota Nusantara atau IKN juga sudah mulai dijamah.
Neneng mengatakan bahwa kota-kota kecil memiliki potensi bisnis digital yang besar. Karena itu, pihaknya justru berfokus pada kota-kota kecil dengan memberikan sejumlah edukasi. “Kalau infrastruktur sudah diberikan pemerintah, sudah ada internet, ekonomi akan berjalan. Kalau kita sama-sama meng-onboard,” ucap Neneng.
Baca Juga: Terkini: Ridwan Kamil Kritik LRT Palembang Proyek Gagal, Grab Tutup CloudKitchen
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.