Kinerja NPI pada paruh ketiga tahun ini dinilai masih tetap kuat menopang ketahanan eksternal, meski mencatatkan defisit. “Transaksi berjalan pada kuartal III/2022 terus menunjukkan kinerja yang solid ditandai dengan peningkatan surplus sehingga dapat menahan tekanan terhadap NPI akibat tekanan pada transaksi modal dan finansial,” ujar Erwin.
Adapun cadangan devisa per akhir September 2022 mencapai US$ 130,8 miliar. Angka ini setara dengan pembiayaan 5,7 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional.
BI juga mencatat ada defisit transaksi modal dan finansial sebesar US$ 6,1 miliar atau 1,8 persen dari PDB. Angka ini lebih tinggi ketimbang defisit US$1,2 miliar per kuartal II tahun 2022.
Kinerja transaksi modal dan finansial pada periode itu, menurut Erwin, ditopang oleh investasi langsung di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. “Investasi asing langsung membukukan surplus yang tetap tinggi sejalan dengan optimisme investor terhadap prospek perbaikan ekonomi dan iklim investasi domestik yang terjaga,” ucapnya.
Aliran keluar neto investasi portofolio, kata Erwin, juga naik akibat ketidakpastian di pasar keuangan global yang semakin tinggi dan kebutuhan pembayaran surat utang swasta yang jatuh tempo.
Menyikapi perkembangan-perkembangan itu, Bank Indonesia memastikan bakal terus mencermati dinamika perekonomian global yang dapat mempengaruhi prospek NPI. “BI juga terus memperkuat bauran kebijakan yang didukung koordinasi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” tutur Erwin.
BISNIS
Baca juga: Utang Luar Negeri Turun jadi USD 394, 6 MIliar, BI: Aman dan Terkendali
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.