TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu, 16 November 2022 di level Rp 15.537 terhadap dolar AS atau merosot 62 poin.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan, sebelumnya kurs rupiah bahkan sempat melemah hingga 85 poin. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup di angka 15.537 per dolar AS.
Ia menjelaskan sejumlah faktor yang mendorong rupiah melemah pada hari ini. Salah satunya berasal dari faktor eksternal akibat kenaikan awal safe-haven dolar AS gagal setelah perdagangan yang bergejolak pada hari Rabu ini.
Baca: IHSG Ditutup Melemah di 7.014,3, Samuel Sekuritas: Hanya 2 Indeks Sektoral di Zona Hijau
Dolar AS menguat, kata Ibrahim, karena para pedagang merespons pernyataan Presiden AS Joe Biden soal rudal yang menyebabkan ledakan di Polandia mungkin tidak ditembakkan dari Rusia.
Sedangkan Anggota NATO Polandia dan Ukraina mengatakan ledakan yang menewaskan dua orang di sebuah kota dekat perbatasan mereka disebabkan oleh roket buatan Rusia. Hal itu meningkatkan kekhawatiran eskalasi perang.
“Namun, Biden mengatakan senjata itu mungkin tidak ditembakkan oleh Rusia, meskipun penyelidikan sedang berlangsung,” ucap Ibrahim.
Sedangkan dari sisi internal, pelaku pasar terus memantau perkembangan Rancangan Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK). Turunan dari Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang memiliki nilai strategis dan penting untuk proses pembangunan Indonesia yang berkelanjutan, adil, dan berdaya saing.
“Sektor keuangan yang kuat sangat penting dan strategis dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. Termasuk untuk meningkatkan perekonomian Indonesia menjadi negara maju menuju tingkat pendapatan tinggi adil dan merata,” tutur Ibrahim.
Selanjutnya: Oleh karena itu, sektor keuangan harus memiliki ...