TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyatakan saat ini sudah ada calon pengganti Chevron sebagai pemegang operator di proyek pengembangan gas Indonesia Deepwater Development (IDD).
“Chevron sudah off. Sekarang sudah ada calon pengganti. Saat ini sedang proses dan dijanjikan akhir tahun ini ada perubahan operator shift dan IDD mulai jalan tahun depan,” ujar Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPR Komisi VII, Rabu, 16 November 2022.
IDD merupakan proyek pengembangan lima lapangan gas di laut dalam di kedalaman antara 975 m—1.785 m yang dilakukan secara terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan gas pasar domestik dan Kilang LNG Bontang. Proyek tersebut bakal memproduksi gas sebesar 844 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
Baca: Setahun Alih Kelola dari Chevron, Bos Pertamina: Blok Rokan Setor Pajak dan PNBP Rp 30 Triliun
Sejak 2016, Chevron berencana mengembangkan proyek di blok gas IDD, tetapi kemudian berubah haluan dan melepas hak partisipasi dalam proyek tersebut.
Majalah Tempo edisi Sabtu, 13 Februari 2021, menuliskan rencana hengkangnya Chevron dari IDD memang sudah mencuat sejak 2018. Saat itu, industri migas dikejutkan keputusan Chevron memperpanjang kontrak mereka di Blok Makasar Strait—yang semula juga menjadi bagian dari proyek IDD.
Selentingan itu pun terjawab awal 2021. Chevron resmi mengumumkan keputusannya melepas proyek IDD. Laporan tahunan 2019 Chevron Coorporation menyebut portofolio IDD di cekungan Kutai tidak lagi kompetitif.
Kendati demikian, banyak pelaku bisnis di sektor migas yang menghubungkan rentetan keputusan tersebut dengan sikap pemerintah yang menolak proposal perpanjangan kontrak Chevron di Blok Rokan. Pasalnya, gejala itu disebut mirip dengan rentetan kejadian beberapa sebelumnya.
Per November 2013, pemerintah juga tidak memperpanjang kontrak Chevron di Blok Siak, Riau. Kemudian pada 2016, giliran Chevron yang mengakhiri kontraknya di Blok East Kalimantan yang mestinya habis pada 2018.
RIRI RAHAYU | KHAIRUL ANAM | RETNO SULISTYOWATI
Baca juga: Pastikan Industri Hulu Migas Belum Sunset, SKK Migas: Malah Sunrise
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.