TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah isu pemutusan hubungan kerja (PHK), saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. malah melaju ke zona hijau. Pada penutupan perdagangan Jumat, 11 November, emiten berkode saham GOTO itu naik 22 poin atau 11,7 persen menjadi bertengger di level 210.
Analis dari PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan saham GoTo masih akan moncer pada perdagangan Senin, awal pekan mendatang. Tren saham awal pekan nanti melanjutkan pengutannya pada penutupan perdagangan Jumat.
Namun, ia memperkirakan saham GoTo akan kembali terkoreksi atau mengalami penurunan beberapa hari kemudian. “Kemungkinan ini (penurunannya) akan terlihat di hari Selasa atau Rabu,“ kata Ibrahim ketika dihubungi oleh Tempo pada Jumat, 11 November 2022.
Meskipun begitu, Ibrahim menyebut penurunan saham GoTo tidak akan terlalu tajam, mengingat kondisi pasar yang sedang cukup bagus. Ibrahim melihat, pertumbuhan ekonomi yang dinilai cukup baik mendorong saham-saham yang listing di bursa untuk kembali positif.
Baca juga: Shopee PHK 187 Karyawan, Pakar: Winter Bisnis Startup is Coming
“Kalo turun pun tidak terlalu dalam, kalau stakeholder melakukan perampingan ya wajar,” katanya.
Ibrahim meramalkan, pergerakan saham GoTo untuk saat ini masih cukup bagus, walau ada risiko berpengaruh ke saham lain. “Tapi dengan informasi rumor GoTo akan lakukan PHK ini, kemungkinan akan berpengaruh pada emiten saham-saham GoTo tersebut,” jelas Ibrahim.
GoTo dikabarkan berencana melakukan PHK terhadap 1.000 orang karyawannya. Pemangkasan karyawan disebut-sebut merupakan bentuk efisiensi keuangan perusahaan.
Melansir Bloomberg, Jumat, 11 November 2022, jumlah karyawan yang akan di-PHK ini setara dengan lebih dari 10 persen tenaga kerja. Adapun tenaga kerja yang akan masuk daftar efisiensi itu akan berasal dari semua divisi.
Ihwal PHK ini, Ibrahim mengatakan, perusahaan yang melakukan merger atau holding wajar melakukan pengurangan jumlah karyawan. "Tujuannya adalah untuk mengurangi pengeluaran budget yang cukup tinggi untuk saat ini, jadi wajar GoTo melakukan PHK besar-besaran,” ucap Ibrahim.
DEFARA DHANYA PARAMITHA | BISNIS
Baca juga: Ada Isu PHK 1.000 Karyawan, Saham GoTo Malah Naik
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini