TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah 36 poin di level Rp 15.693 per dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan, Kamis, 10 November 2022. Padahal sebelumnya, mata uang garuda sempat menguat 55 poin di level Rp 15.657 di pasar spot.
Di tengah pelemahan rupiah sore ini, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut indeks dolar turun 0,3 persen. Namun, dolar mempertahankan sebagian besar lonjakan 0,8 persen dari Rabu kemarin karena pasar menunggu data inflasi IHK AS yang akan dirilis hari ini.
“Angka tersebut diperkirakan akan menunjukkan bahwa tekanan harga AS berada di dekat level tertinggi 40 tahun pada Oktober, menunjukkan The Fed perlu melakukan lebih banyak pengetatan moneter untuk mengekang inflasi,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 10 November 2022.
Baca: Usai Rupiah Jeblok Terdalam di Asia hingga 15.738 per USD, Bagaimana Prediksi Pekan Depan?
Ibrahim mengatakan ada spekulasi Bank Sentral Amerika Serikat akan menurunkan laju kenaikan suku bunga. Sementara itu, pasar memperkirakan 66 bank sentral bakal mengerek suku bunga hingga 50 basis poin pada Desember setelah beberapa pejabat The Fed menyuarakan dukungan untuk langkah tersebut.
“Tetapi Presiden Bank Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari memperingatkan pada Rabu bahwa terlalu dini untuk mengharapkan poros dovish dari Fed, dan suku bunga ditetapkan untuk terus meningkat,” kata Ibrahim.
Hal tersebut, Ibrahim melanjutkan, berkaca dari pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu. Powell mengatakan, sementara ini, bank akan mempertimbangkan untuk menurunkan laju kenaikan suku bunga. “Suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama dan kemungkinan memuncak pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan semula,” ujar Ibrahim.
Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah dibuka berfluktuatif. Namun, kurs rupiah tetap akan ditutup di posisi loyo pada rentang Rp 15.670 hingga Rp 15.670 per dolar AS.
Baca juga: The Fed Naikkan Suku Bunga Lagi, Rupiah Bakal Makin Tertekan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.