TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kopi asal Surabaya, Ivan Hartanto, mulai melibatkan petani lokal dalam usahanya sejak 2020. Dia membangun relasi dengan sering berkomunikasi dengan para petani. Tidak jarang, pengusaha ini pun sering terjun ke kebun.
“Kami sering terjun ke kebun. Selain beli, kami juga berusaha ngasih tau mereka gimana cara harus improve quality, improve productivity,” ujar Ivan ketika ditemui di kedai kopinya yang terletak di Kecamatan Sawahan, Surabaya, Selasa, 18 Oktober 2022.
Di mata Ivan, mengenal seluk-beluk kopi yang ia olah adalah bagian penting dalam proses usaha. Selain merupakan keinginannya untuk mengangkat potensi asli Indonesia, menurut Ivan, kopi lokal memiliki kelebihan relasi antara petani hingga produsen atau dari hulu sampai hilir.
“Kalau kopi internasional kan kita enggak begitu ngerti siapa yang menanam. Paling tahu namanya setelah dikasih tahu, tetapi enggak pernah ketemu dan terjun langsung,” ujar Ivan.
Selain itu, Ivan ingin mengangkat kopi lokal karena memiliki kualitas yang baik. Dia menilai kopi Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dengan kopi-kopi di luar negeri. Hal itulah yang saat ini sedang ingin ia buktikan.
Baca juga: Pelaku UMKM Kopi asal Surabaya Berinovasi dengan Kopi Celup, Menyuguhkan Kepraktisan
“Kita enggak kalah, tapi memang harus belajar banyak,” ucap Ivan.
Untuk pengembangan bij kopi specialty, misalnya, Ivan menyebut Indonesia baru memulainya sekitar sepuluh tahun terakhir. Sedangkan Kolombia sudah lebih dulu sejak 30 tahun terakhir. Sedangkan Brazil sudah sejak 40 tahun terakhir.
Akan tetapi, bagi Ivan, ketertinggalan tersebut bukan masalah besar. Menurut dia, masih ada waktu untuk mengejarnya. Terlebih, Indonesia telah menghasilkan kopi dalam jumlah besar. “Lahan kita besar, potensinya besar, cuma kurang produktif,” ujar Ivan.
Adapun soal binsis yang dia lakoni sejak 2014 ini, Ivan mengaku bisa memproduksi kopi sekitar 500 kilogram per bulan. Sementara itu, omzet yang dia terima sekitar Rp 40 hingga Rp 50 juta per bulan. “Kopinya 100 persen kopi dari petani lokal,” ujar Ivan.
Kopi-kopi petani lokal yang diolah tersebut, kata Ivan, juga sudah menguasai sebagian pasar kopi di Surabaya. Dia mengaku menyuplai kopi setidaknya untuk 30 persen kafe yang ada di Surabaya. Terakhir, Ivan juga berinovasi dengan meluncurkan kopi celup pada 14 Oktober 2022 kemarin.
Baca juga: Pemerintah Maksimalkan Potensi Industri Kopi Nasional
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.