4. Ekspor Jeblok 10 Persen Lebih, Zulhas Perluas Pasar Ekspor: India, Bangladesh sampai Afrika
Nilai ekspor pada September 2022 telah turun sebanyak 10,99 persen dibanding Agustus 2022 (MoM) menjadi US3 24,80 miliar. Kementerian Perdagangan pun menyatakan telah menyiapkan sejumlah strategi demi menjaga surplus perdagangan Indonesia di tengah ancaman resesi global tahun depan.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan di tengah melambatnya ekonomi global, pemerintah harus punya strategi memperluas pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional. Di antaranya India, Pakistan, Bangladesh, Afrika, Asia Selatan, dan Asia tengah.
"Semua komoditas kita dorong. Baju, sepatu, makanan, dia beli semua. Kita bisa kirim kerudung itu bisa dua dolar, dibeli sama sana. Baju muslim makanan sepatu 10 dolar, laku disana," ujar Zulkifli saat ditemui di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang pada Rabu, 19 Oktober 2022.
Simak lebih jauh tentang ekspor di sini.
5. Prediksi Kebijakan The Fed Makin Agresif, Bank Indonesia Bicara Nasib Dolar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan Fed Fund Rate (FFR) berpotensi meningkat ke level 4,5 persen pada akhir 2022. Pasar keuangan global masih diliputi ketidakpastian yang tinggi, terutama dengan adanya langkah agresif bank sentral di banyak negara, terutama Amerika Serikat (AS).
“Kami perkirakan FFR masih akan naik puncaknya bisa 4,5 persen pada akhir tahun ini, bahkan ada prediksi lebih tinggi,” katanya dalam acara Seminar Nasional Badan Keahlian DPR RI, Rabu 19 Oktober 2022.
Perry menyampaikan bahwa langkah the Fed yang masih agresif tersebut menambah ketidakpastian di pasar keuangan, terutama di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Kenaikan suku bunga the Fed telah mendorong penguatan dolar AS sehingga menekan mata uang seluruh negara di dunia.
Simak lebih jauh tentang The Fed di sini.