TEMPO.CO, Jakarta - AirNav Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama atau MoU dengan International Air Transport Association (IATA). Kerja sama itu untuk diklaim akan meningkatkan keselamatan dan efisiensi pelayanan navigasi penerbangan.
Adapun fokus perjanjian ini adalah pada peningkatan kualitas SDM, peningkatan pengelolaan air traffic management (ATM), dan peningkatan efisiensi pelayanan navigasi penerbangan. Salah satu poin perjanjian tersebut pun menyangkut pengembangan rute penerbangan internasional berbasis preferensi operator penerbangan atau user-preferred routes (UPR).
UPR diklaim berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi penerbangan, khususnya pada masa pandemi Covid-19. Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B. Pramesti menjelaskan UPR merupakan produk unggulan AirNav Indonesia di tengah pandemi yang telah diimplementasikan sejak 1 Juni 2020.
“Metode manajemen ruang udara dengan konsep free-route airspace ini menghasilkan rute alternatif yang dapat dipilih maskapai dengan menyesuaikan arah angin, turbulensi, panjang rute, dan lain sebagainya,” ujar dia lewat keterangan tertulis seperti dikutip pada Rabu, 19 Oktober 2022.
Baca juga: AirNav Ajukan PMN untuk 2023, Dirut: Semoga yang Pertama dan Terakhir
Dengan tagline For Greener Indonesia Sky, kata Polana, UPR memiliki potensi tinggi untuk mengurangi emisi gas buang bahan bakar di udara. Selain itu, prosedur ini diharapkan menjadi stimulus untuk meningkatkan kembali operasional penerbangan, khususnya di ruang udara Indonesia.
“Selama periode Mei-Oktober 2022, potensi emisi karbon yang berhasil direduksi dengan penerapan program UPR ini adalah sebesar 94,5 ton,” tutur Polana.
Lebih lanjut, dia berujar, kerja sama antara AirNav dengan IATA dilakukan untuk meningkatkan kualitas manajemen lalu lintas penerbangan baik di darat maupun di udara. Termasuk, meningkatkan kualitas SDM dan pelayanan navigasi yang seamless sesuai dengan regulasi internasional.
Menurut Polana, kerja sama itu sangat penting karena banyak hal yang bisa dipelajari dan dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan di bidang penerbangan di Indonesia. Meski usia AirNav baru satu dasawarsa, dia menambahkan, tanggung jawabnya sangat besar.
“Oleh karenanya, AirNav sangat bersyukur dapat memulai kerja sama ini melalui penandatangan kesepakatan bersama,” kata dia.
Baca juga: AirNav Pastikan Cuaca Cerah saat Pesawat Susi Air Lepas Landas