Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

image-gnews
Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan ekspor Indonesia turun sebesar 10,99 persen dibandingkan bulan sebelumnya. 

Dia menjelaskan ekspor non-migas melorot sebesar 10,31 persen. “Utamanya karena peran komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati HS 15 yang turun sebesar 31,91 persen,” ujar dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 17 Oktober 2022.

Kemudian komoditas pakaian dan aksesorisnya HS 61 juga mengalami penurunan 30,75 persen dan besi dan baja atau HS 72 turun sebesar 5,87 persen. Sedangkan ekspor migas turun 21,41 persen karena perubahan nilai ekspor untuk gas yang melorot 22,06 persen. Secara volume, ekspor juga turun 12,26 persen. 

“Selain itu, hasil minyak ini juga turun 35,43 persen sementara volume ikut turun sebesar 21,40 persen,” ucap Setianto.

Menurut Setianto, jika dibandingkan dengan tahun lalu atau secara year on year, ekspor September 2022 ini mengalami peningkatan sebesar 20,28 persen. Ekspor migas naik 41,80 persen dan volumenya naik 10,51 persen, kemudian ekspor non-migas naik 19,26 persen dan volume juga meningkat 20,20 persen.

Baca juga: Ancaman Resesi 2023, Ekonom: Bisnis yang Mengandalkan Pasar Domestik Masih Aman

Selanjutnya, Setianto menuturkan, pada September 2022 secara month to month, jika dilihat secara sektoral, seluruh kelompok mengalami penurunan kecuali pertambangan. Untuk migas, ekspor turun 21,41 persen didorong oleh melemahnya ekspor komoditas gas dan hasil minyak. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian untuk pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 8,65 persen secara month to month. “Ini utamanya didorong oleh komoditas sarang burung, kopi, rumput laut, ganggang lainnya, hasil hutan bukan kayu lainnya, serta tembakau,” tutur Setianto.

Sedangkan pertambangan meningkat 2,61 persen secara month to month. Peningkatan ini didorong oleh komoditas biji tembaga, lignit, bijih logam lainnya, bijih zirconium, niobium, tantalum, serta bijih besi.

Industri pengolahannya, kata Setianto, juga mengalami penurunan sebesar 14,24 persen secara month to month. “Utamanya didorong oleh komoditas minyak kelapa sawit, pakaian jadi atau konveksi dari tekstil, peralatan listrik, besi baja, serta kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian,” kata Setianto.

Baca jugaAncaman Resesi 2023, Ekonom: Bisnis yang Mengandalkan Pasar Domestik Masih Aman

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Moeldoko Minta Kemendag Kebut Tata Kelola Niaga Kratom: Jangan Sampai Ada yang Di-reject

1 hari lalu

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro saat memberikan keterangan soal usulan penundaan Pemilu Serentak 2024 oleh Bawaslu di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Juli 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Moeldoko Minta Kemendag Kebut Tata Kelola Niaga Kratom: Jangan Sampai Ada yang Di-reject

Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko menyoroti aspek kebermanfaatan kratom, tanaman yang sebelumnya disebut mengandung zat narkotika.


Terpopuler: Sempat Membantah BPOM Akhirnya Tarik Roti Okko, Sandiaga Sebut Golden Visa untuk Menstimulus Investasi di IKN

2 hari lalu

Roti Okko. rotiokko.com
Terpopuler: Sempat Membantah BPOM Akhirnya Tarik Roti Okko, Sandiaga Sebut Golden Visa untuk Menstimulus Investasi di IKN

BPOM memerintahkan penarikan roti bermerek Okko dari pasaran usai temuan unsur natrium dehidroasetat sebagai bahan tambahan pangan pada produk itu.


Kemenkop UKM dan Kadin Bahas Peningkatan Ekspor UMKM

2 hari lalu

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki memastikan kementeriannya tidak membatasi jam operasi warung Madura. Ia mengklarifikasi pernyataan anak buahnya di Gedung Kemenkop UKM pada Selasa, 30 April 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Kemenkop UKM dan Kadin Bahas Peningkatan Ekspor UMKM

Kemenkop UKM membahas upaya peningkatan ekspor usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).


Ekspor Indonesia Melambat, CORE: Karena Ketergantungan ke Pasar Cina

2 hari lalu

Deretan kapal pengangkut peti kemas tengah melakukan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Namun, capaian kali ini menandai penurunan 4,19 persen dibanding Maret tahun sebelumnya (YoY).  TEMPO/Tony Hartawan
Ekspor Indonesia Melambat, CORE: Karena Ketergantungan ke Pasar Cina

CORE menilai perlambatan ekspor Indonesia disebabkan ketergantungan ke pasar Cina. Begini penjelasan lengkapnya.


Nilai Ekspor Kelapa Capai US$ 1,55 Miliar, Jokowi Ingin Produksinya Ditingkatkan dan Hilirisasi

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat peresmian pabrik baterai kendaraan listrik  PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, Rabu, 3 Juli 2024. Pabrik sel baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara itu dibangun oleh konsorsium perusahaan asal Korea Selatan Hyundai dan LG dengan total investasi senilai Rp160 triliun yang akan diselesaikan secara bertahap. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Nilai Ekspor Kelapa Capai US$ 1,55 Miliar, Jokowi Ingin Produksinya Ditingkatkan dan Hilirisasi

Presiden Jokowi berharap produksi komoditas kelapa bisa ditingkatkan dan melakukan hilirisasi agar memiliki nilai tambah.


Kemenperin: Industri Bus Berprospek Cerah di Tahun Ini, Karoseri RI Diminati

4 hari lalu

Ilustrasi armada bus Rosalia Indah. Foto : Rosalia Indah
Kemenperin: Industri Bus Berprospek Cerah di Tahun Ini, Karoseri RI Diminati

Pertumbuhan yang cukup ekspansif membuat bisnis di sektor bus memiliki peluang besar untuk dikembangkan.


Manggis Saburai dan Damar Mata Kucing, 2 Komoditas Indikasi Geografis Lampung Potensi Ekspor

7 hari lalu

Kemenkumham Lampung menggelar Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) dan Drafting Indikasi Geografis Tahun 2024 di Bandar Lampung, Juli 2024  Foto: dokumen Kemenkumham Lampung
Manggis Saburai dan Damar Mata Kucing, 2 Komoditas Indikasi Geografis Lampung Potensi Ekspor

Kakanwil Kemenkumham Sorta Delima Lumban Tobing mengatakan potensi ekspor ke luar negeri menjadi peluang getah damar merambah pasar dunia.


Staf Menteri ESDM Tanggapi Usulan DPR untuk Relaksasi Ekspor Bauksit: Amanat UU, Diolah dalam Negeri

7 hari lalu

Ilustrasi ekspor bauksit. Shutterstock
Staf Menteri ESDM Tanggapi Usulan DPR untuk Relaksasi Ekspor Bauksit: Amanat UU, Diolah dalam Negeri

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah soal rencana relaksasi ekspor bauksit.


Aceh di Urutan Pertama, Inilah 10 Provinsi dengan Kasus Pemerkosaan Tertinggi di Indonesia

9 hari lalu

Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com
Aceh di Urutan Pertama, Inilah 10 Provinsi dengan Kasus Pemerkosaan Tertinggi di Indonesia

Aceh menduduki posisi pertama sebagai provinsi dengan tingkat pemerkosaan tertinggi, yakni sebanyak 135 kasus.


LPEI Pamer Mitra Binaan CV Maharani Ekspor Kerajinan dan Home Decor ke Mancanegara

9 hari lalu

Logo LPEI
LPEI Pamer Mitra Binaan CV Maharani Ekspor Kerajinan dan Home Decor ke Mancanegara

LPEI mengumumkan capaian mitra binaan yang menekuni kerajinan handicraft dan home decor dari kayu dan batu alam dari Pulau Bali, yaitu CV Maharani.