TEMPO.CO, Jakarta - "Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia dan taat kepada UUD Negara Republik Indonesia 1945, serta akan jalankan segala peraturan perundangan-undangan dengan selurus-lurusnya," kata Hendrar Prihadi mengikuti kata-kata yang diucapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam pelantikan Kepala LKPP, Senin, 10 Oktober 2022.
Hendrar Prihadi yang juga Wali Kota Semarang secara resmi dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) menggantikan Azwar Anas. Hendrar dilantik oleh Jokowi untuk memimpin LKPP dalam periode 2022-2027.
Profil Hendrar Prihadi Wali Kota Semarang
Dilansir dari banyak sumber, disebutkan bahwa Hendrar Prohadi lahir di Semarang pada 3 Maret 1971. Ia merupakan anak bungsu dari 10 bersaudara pasangan Sutarmi dan Sunarso. Ayah Hendrar merupakan seorang pensiunan tentara dengan pangkat terakhir Kapten.
Sejak kecil hingga remaja, Hendrar menghabiskan waktunya di Semarang. Sekolah formal pertamanya ditempuh di SD Gergaji Semarang. Setelah lulus dari SD, ia melanjutkan studi di SMP Negeri 3 Semarang dan selanjutnya ia menempuh studi menengah atas di SMA Negeri 1 Semarang.
Setelah menyelesaikan SMA, Hendrar berkuliah di Universitas Katolik Soegijapranata dan berhasil meraih gelar sarjana ekonomi. Selanjutnya, Hendrar menempuh pendidikan S2 pada program Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Kemudian, pada 2021, Hendrar berhasil menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Diponegoro dengan mengambil program studi Ilmu Sosial.
Baca: Apa Itu LKPP? Lembaga yang Sekarang Dipimpin Hendrar Prihadi
Hendrar Prohadi Dari Bisnis Ke Politik
Karier Hendrar tidak langsung diawali terjun ke dunia politik. Pada awalnya, ia bekerja di CV Daya Prima, sebuah perusahaan alat kesehatan. Di sana, ia Hendrar menjadi tenaga pemasaran kacamata yang dijual CV Daya Prima. Kemudian, Hendrar memutuskan untuk membuka usaha sendiri dengan mendirikan CV Sinar Mulia. Selain aktif dalam dunia bisnis, Hendrar tercatat pernah menjadi staf pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata pada 2001-2004.
Hendrar Prihadi sudah cukup lama bergelut di dunia bisnis, kemudian memutuskan untuk terjun ke dalam dunia politik. Persentuhan pertama Hendrar dengan dunia politik terjadi ketika ia ditunjuk menjadi Ketua KNPI Kota Semarang selama 2 periode, yaitu 2004-2008 dan 2008-2011. Posisinya sebagai Ketua KNPI Kota Semarang membuat Hendrar banyak berurusan dengan banyak partai politik.
Pada akhirnya, Hendrar memutuskan untuk bergabung di PDIP dan ikut serta dalam Pileg 2009. Dalam Pemilu 2009, Hendrar berhasil terpilih menjadi anggota DPRD Jawa Tengah periode 2009-2014. Baru menjabat beberapa bulan, Hendrar dicaloklan oleh PDIP untuk menjadi calon Wakil Wali Kota Semarang pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Semarang 2010.
Saat itu, Hendrar Prihadi mendamping Soemarmo Hadi Saputro untuk berkontestasi dalam Pilkada. Dalam Pilkada tersebut, pasangan Soemarmo-Hendrar berhasil memenangi pemilu dan Hendrar terpilih menjadi Wakil Wali Kota Semarang. Setelah menjabat sebagai Wakil Wali Kota, Hendrar ditunjuk untuk menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang.
Karier Hendrar Prihadi dalam dunia politik semakin moncer, ia promosi menjadi Wali Kota Semarang setelah Soemarmo ditangkap oleh KPK. Hendrar yang naik menggantikan Soemarmo menjabat sebagai pelaksana tugas selama dua tahun. Dalam Pilkada Kota Semarang 2015, Hendrar terpilih menjadi Wali Kota Semarang. Dalam Pilkada Kota Semarang 2021, Hendrar terpilih kembali menjabat Wali Kota Semarang.
EIBEN HEIZIER
Baca: Megawati Minta Hendrar Prihadi Hati-hati Pimpin LKPP, Kenapa?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.